Baru saja Vero melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamarnya suara mamahnya sudah terdengar.
"Aduhh Vero kamu itu kemana aja sih? mamah khawatir tau gak",pekik Sarah mamahnya Vero.
"Mah Vero baru pulang, Vero cape mah mau istirahat "jawab Vero sambil menghela nafasnya.
"Yaudahh kalo kamu cape gih istirahat!",suruh Sarah sambil mengusap pundak Vero.
Vero mengangguk lalu segera masuk ke dalam kamarnya. Vero merebahkan tubuhnya di kasur empuk miliknya.
"Sial kenapa gue mikirin cewek itu mulu sih"gerutu Vero kesal dan menjambak rambutnya sendiri.
"Kok gue kaya pernah liat cewek itu ya tapi dimana, "lanjutnya sambil berpikir.
Drtt Drtt
"Halo"ucap Vero.
"Gw ama duo tengik udah di depan rumah lo nih"
"Masuk aja"
"Oh okeee"
"Hm"
Tut! Sambungan berakhir diakhiri oleh Vero.
Vero bangkit dari kasur berniat ingin mengganti bajunya dengan baju santai.
Tak lama kemudian pintu kamar Vero diketuk vero berjalan membuka pintu kamarnya dan lihatlah ketiga temannya yang datang sambil menyengir lebar jangan lupakan mereka juga membawa sekantung keresek makanan dan langsung masuk begitu saja ke kamar milik Vero,melewati Vero yang masih di ambang pintu.
"Aduh adem gini njirrr",kata Melvin lalu menjatuhkan tubuhnya diatas kasur milik Vero.
Vero hanya mendengus sebal ketika melihat kelakuan teman temannya yang selalu mangacak ngacak kamar Vero.
"Mau nonton film apa woy? "tanya Radit sambil mengobarak ngabrik kaset yang dimiliki Vero.
"Action aja lah "usul Rava.
"Bosen anjir action mulu kali kali yang plus plus dong,setuju ga"timpal Melvin sambil menaik nurunkan alisnya dan langsung dihadiahi jitakan dikepalanya oleh Rava.
"Gak boleh nonton begituan dosa anjir"ceramah Rava yang diangguki oleh Vero dan Radit.
Melvin memutar bola matanya malas.
"Gausah so suci deh kalian"ucap Melvin kesal."Vero juga udah nyobain kan Ver, gimana rasanya? "lanjutnya.
"Maksud lo? "tanya Radit.
"Ck! Katanya Vero udah merawanin cewek yang dijalan kemarin malam kan?",jawabnya dengan santai.
"Gue juga gak sengaja ngelakuin itu, waktu itu juga pikiran gue teralihkan oleh alkohol",ucap Vero kesal.
"Alah diam diam lo juga menikmati kan? "tanyanya lagi.
"Sialan lo"
Melvin hanya tertawa mendengar umpatan Vero.
"Ver apa lo gak mau nyari tau tentang cewek itu? ",tanya Radit.
"Buat apa? Gapenting juga"jawabnya enteng.
"yayaya terserah lo deh"
Akhirnya mereka berempat pun memutuskan untuk menonton film horor dan mereka menonton hingga jam 7 malam entah sudah berapa kali mereka menggonta ganti kaset horor itu.
Saat sedang menonton mata Vero memang melihat kearah layar. Tapi pikirannya dipenuhi oleh gadis, yah gadis yang sudah ia renggut kehormatannya dia bertanya-tanya siapakah gadis itu?
****
Seperti biasa Rachel bangun dari tidurnya dan bersiap siap untuk sekolah.
Saat menuruni tangga matanya menangkap ayahnya yang sedang sarapan.
Rachel menghampiri ayahnya dan duduk dikursi sebelah ayahnya untuk ikut sarapan saat Rachel ingin bertanya suara ayahnya terlebih dahulu terdengar.
"Saya berangkat"ucap Jovian lalu berdiri dan melangkahkan kakinya keluar rumah.
Rachel menatap nanar kepergian ayahnya,air matanya jatuh perlahan. Tapi Rachel tidak tinggal diam dia berdiri juga dari duduknya dan mengejar ayahnya keluar.
"Yah"panggil Rachel.
"Apalagi? "kata Jovian menatap Rachel dengan tatapan sulit diartikan.
"Rachel boleh mintang tolong,?"tanya Rachel .
Jovian mengangkat alisnya seolah mengatakan apa?. Dia sangat enggan menjawab pertanyaan anaknya ini.
"Anterin Rachel ke sekolah mau gak yah? "pinta Rachel dengan hati hati.
"Kamu kan biasanya juga naik angkutan umum Rachel kenapa kamu jadi manja kaya gini sih,saya tuh sibuk banyak kerjaan!"jawab Jovian dengan membentak Rachel.
"Kalo ayah gak mau juga gapapa kok"
"Cih!"Jovian berdecih dan masuk ke dalam mobilnya meninggalkan Rachel yang masih berdiri menatap kepergian ayahnya.
Rachel mencoba menahan dadanya yang sangat amat sesak,dia berjalan keluar rumahnya menunggu angkutan umum yang lewat.
Tanpa Rachel sadari sedari tadi ada seseorang yang sedang memperhatikan Rachel dari jarak jauh dan menatap kasian kepada Rachel.
****
Chapter ini sedikit banget ga nyampe 700 gapapa yaa.
Jangan lupa Voment :))
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHELIA [SELESAI]
Random[Follow dulu yu sebelum baca, happy reading] ___________________ Sudah terbiasa bagi Rachel diabaikan dan diacuhkan oleh sang ayah, bahkan sesekali Rachel selalu ditampar dan dipukul padahal Rachel hanya melakukan kesalahan kecil dan tanpa disengaja...