Nanda berkeliling kesana kemari mencari keadaan Rachel sekarang. Tapi nihil Nanda tidak menemukan adanya Rachel, padahal Nanda sudah mencari ke kelasnya, perpustakaan, bahkan taman belakang yang sering Rachel kunjungi pun sekarang tidak ada siapa-siapa disana.
Nanda menghentikan langkahnya, dia berhenti sebentar sambil duduk karena kelelahan. Saat ada seseorang yang melewati dirinya Nanda segera bertanya kepada orang itu.
"Eh liat Rachel XI IPA-2 gak?"
"Enggak."jawab orang itu seadanya lalu berjalan kembali.
Nanda menghembuskan nafasnya pelan, kemana lagi dirinya harus mencari Rachel. Nanda inget ucapan Alice tadi, Rachel bilang ingin pergi ke toilet sebentar. Nanda agak gak yakin sih Rachel berada di toilet selama itu, tapi apa salahnya untuk mengeceknya bukan?
Nanda pun berjalan menuju kearah toilet, saat sudah sampai di depan toilet dia segera masuk ke dalam. Di toilet pun tidak ada siapa-siapa saat ini hanya dirinya seorang. Nanda segera mengecek satu-satu toilet yang ada di dalam. Nanda membuka pintu pertama, tapi tidak ada siapa-siapa, lalu pintu kedua pun tidak ada siapa-siapa, dan saat ingin membuka pintu toilet ketiga perasaan Nanda sangat tidak enak, saat ingin membukanya tapi tidak bisa, Nanda yakin pintu ini pasti sengaja ada yang menguncinya dari luar. Nanda tidak tahu di dalamnya ada apa atau siapa tapi yang pasti sekarang Nanda hanya ingin bisa membuka pintu ini.
Diapun segera keluar untuk mencari bantuan, pas saat itu ada cowok yang ingin berjalan kearahnya, tak tunggu lama lagi Nanda memanggil cowok itu.
"Woy."teriaknya sambil melambaikan tangannya.
Cowok itupun mendekat kearah Nanda dan mengangkat sebelah alisnya.
"Lo tolong bantuin gue, lo buka pintu toilet yang ada di dalem."Nanda menyatukan kedua tangannya sebagai tanda permohonan.
"Emang ada apa?"
"Lo jangan banyak tanya dulu bisa gak sih? Gue minta tolong bukain pintu itu sekarang."kesal Nanda.
"Oh oke-oke."cowok itupun menurut saja, dia segera masuk kedalam dan diikuti oleh Nanda dari belakang.
Cowok itupun berusaha untuk membuka pintunya tapi tetap gak bisa kebuka. Nanda yang melihat perbuatan si cowok itupun angkat bicara karena jengah sekaligus kesal.
"Lo tuh bego atau gimana sih? Dobrak dong! percuma lo puter-puter tu gagang pintu tetep gak akan bisa kebuka karena dikunci."
Cowok itupun menggaruk tengkuknya yang tak gatal, berasa bego banget gue batin cowok itu sambil mencoba menghilangkan rasa malunya.
Nanda yang melihat cowok itu menjadi diam pun semakin kesal.
"Woy" teriak Nanda menepuk bahu cowok itu agak kasar, dan perbuatan Nanda mengagetkan si cowok itu yang sedang diam.
"Lo niat bantuin gue gak sih? Cepetan dobrak! nungguin apalagi? Nunggu gue punya anak dulu gitu?masih lama."lanjutnya sambil berucap ngasal.
Cowok itu mengerutkan dahinya, dari pada terkena omel lagi sama Nanda, diapun segera mendobrak pintu tersebut dengan sekuat tenaganya.
'Brakk'
Pintu itupun sudah berhasil terbuka, di dalamnya memperlihatkan Rachel yang sedang ambruk di lantai. Nanda terkejut luar biasa dia segera mengangkat kepala Rachel untuk menidurkannya diatas pahanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHELIA [SELESAI]
Random[Follow dulu yu sebelum baca, happy reading] ___________________ Sudah terbiasa bagi Rachel diabaikan dan diacuhkan oleh sang ayah, bahkan sesekali Rachel selalu ditampar dan dipukul padahal Rachel hanya melakukan kesalahan kecil dan tanpa disengaja...