'Kamu punya kepribadian ganda ya? Soalnya sifatmu berubah-ubah terus'
Rachel membuka pintu rumah mertuanya, tumben sekali dia tidak melihat Sarah. Rachel menaiki tangga lalu masuk ke dalam kamar Vero yang termasuk kamarnya juga.
"Dari mana aja lo?"
Rachel kaget bukan maen ketika mendapati Vero yang sedang berdiri di depan pintu.
"E-em maaf tadi piket dulu." Rachel berlalu melewati Vero dia menyimpan tasnya di meja lalu duduk di sofa.
"Lo mau coba bohongin gua?"tanya Vero sinis.
"Aku gak bohong, tadi emang beneran piket dulu,"jelasnya.
"Terus balik di anter siapa? Pacar lo?"
Dengan cepat Rachel menggeleng. "Bukan, tadi dia ngajak pulang yaudah aku ikut."
"Lo kan bisa naik angkot gaperlu kali dianterin sama dia segala." Vero langsung duduk di kasurnya.
"Masalahnya tadi gak ada angkot yang lewat sama sekali."
"Hm yaudah terserah lo." Vero bangkit lalu keluar dari kamarnya.
Rachel menghembuskan nafasnya, sifat Vero ini membuatnya bingung mau dia sebenernya apa?
Lelah memikirkan semua ini Rachel berjalan ke kamar mandi dan membersihkan dirinya disana.
Tak butuh waktu yang lama di kamar mandi, Rachel sekarang sudah keluar lagi dengan memakai baju santai kebesaran. Dia keluar dari kamarnya berniat ke dapur untuk memasak.
Tapi ternyata di meja makan sudah banyak sekali masakan, mungkin pembantu di rumah ini yang menyiapkan semuanya.
Rachel melihat Vero yang sedang sibuk dengan ponselnya di ruang tengah. Rachel bingung diantara mau nyamperin atau enggak. Dengan cepat Rachel menggelengkan kepalanya tidak boleh dia tidak mau mengganggu Vero. Ketika Rachel akan menaiki tangga panggilan Vero menghentikan langkahnya.
"Chel tolong ambilin gua makan,"suruh Vero.
Rachel dengan cepat melaksanakan perintah Vero, jujur saja Rachel senang jika disuruh itu berarti Rachel masih dibutuhkan disini.
Rachel mengambil nasi beserta lauk dan sayurannya juga tidak lupa Rachel membawa segelas air putih. Setelah itu Rachel menghampiri Vero piring berserta gelasnya dia taro di meja.
Saat Rachel ingin pergi Vero menahan pergelangan tangannya.
"A-apa kak?" Tanya Rachel.
"Lu disini aja suapin gua."
"Suapin?"beonya.
Vero hanya berdehem, lalu menarik lengan Rachel supaya duduk di sebelahnya. Rachel gugup jaraknya dengan jarak Vero bisa sedekat ini. Dia menormalkan jantungnya kembali.
Dengan perlahan Rachel menyuapi Vero, sedangkan Vero dia fokus dengan ponselnya yang sedang bermain game.
Tak terasa kini suapan terakhir yang Rachel berikan kepada Vero selepasnya dia memberikan gelas yang berisi air mineral kepada Vero. Vero menatap gelas itu tapi dia tidak mengambil gelasnya.
"Minumin!"suruhnya.
Rachel terbelalak dia baru tau ternyata Vero semanja ini, entah ini kebetulan atau apa. Rachel seperti seorang Ibu yang menyuapi anaknya.
Dengan pelan Rachel menyodorkan gelas itu ke mulut Vero lalu diteguknya dengan habis oleh Vero.
"Udah? Kalo udah aku mau cuci piring kotor ini." Tanya Rachel lalu dibalas gelengan oleh Vero.
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHELIA [SELESAI]
Random[Follow dulu yu sebelum baca, happy reading] ___________________ Sudah terbiasa bagi Rachel diabaikan dan diacuhkan oleh sang ayah, bahkan sesekali Rachel selalu ditampar dan dipukul padahal Rachel hanya melakukan kesalahan kecil dan tanpa disengaja...