Rachelia-33

66.5K 4.7K 353
                                    

"Kamu adalah ketidakmungkinan yang aku semogakan." -unknown


Satu Minggu telah berlalu, dan satu Minggu itu pula Rachel tinggal dirumah ayahnya bukan lagi di apartemennya. Dan hari ini tepatnya hari Minggu, keluarga Vero datang ke rumah Rachel untuk menikahkan gadis itu dengan Vero.

Tidak ada pesta mewah di pernikahan ini,  pernikahan ini sangatlah tertutup bahkan keluarga besar pun tidak semua diberi tahukan tentang hal ini. Hanya beberapa orang saja yang datang. Nanda selaku teman Rachel dan sudah tau akan masalah ini dia datang mengajak Kakaknya Radit. Radit juga awalnya kaget mendengar sahabatnya akan menikah hari ini, tapi dia sudah paham sekarang karena Nanda sudah menceritakan semuanya pada Radit. Ok back topik.

Saat ini Vero dan Rachel sudah sah menjadi pasangan suami istri. Rachel tersenyum getir dia meneteskan air matanya tidak percaya bahwa sekarang dirinya sudah resmi menjadi seorang istri sekarang.

Berbeda dengan Vero, dia menghembuskan nafas beratnya. Jika Vero tidak diancam oleh kedua Orang Tuanya dia sungguh tidak mau menikah seperti ini, apalagi dengan Rachel. Tapi dengan keterpaksaan menikah ini, percayalah di dalam jiwa diri Vero sendiri dia merasa lebih tenang dari sebelumnya.

Keluarga Vero dan Rachel sekarang ini sedang berkumpul di ruang tengah rumah Rachel.  Keluarga yang lainnya sudah pada pulang. Mereka tengah menunggu Rachel membereskan barang-barangnya yang akan dibawa ke tempat tinggal barunya, yaitu rumah Vero. Sedangkan barang-barang yang ada di apartemennya sudah di bereskan dari kemarin sore.

Sebenarnya Rachel lebih memilih tinggal di rumahnya saja atau tidak di apartemen. Tapi Sarah Mamahnya Vero memaksa Rachel untuk tinggal bersamanya, karena sarah juga tidak ingin sesuatu terjadi kepada Rachel. 

"Ayah,"panggil Rachel sebelum dirinya pergi dari rumah ini.

Keluarga Vero yang mengerti dengan keadaan ini pun meninggalkan Rachel, memberi ruang untuk berbicara dengan Ayahnya.

Jovian, Ayah Rachel masih setia memperhatikan Rachel, menunggu anak gadisnya itu berbicara. Tiba-tiba Rachel menubruk dada bidang Ayahnya, memeluknya sangat erat. "Ayah maafin Rachel,"ucap Rachel tulus.

"Rachel bener-bener minta maaf udah bikin Ayah kecewa atas perbuatan Rachel ini."

Tanpa disangka-sangka Jovian membalas pelukan Rachel, dan mengelus rambut Rachel lembut. Jovian tidak menjawab ucapan Rachel, dia hanya mampu tersenyum akan kalimat yang diucapkan Rachel. Kecewa? Jangan ditanya lagi Jovian pasti kecewa pada Rachel, tetapi dia tidak seharusnya juga menyalahkan Rachel. Dirinya juga sadar disini dirinya salah. Dirinya yang selalu mengabaikan Rachel, kasar kepada Rachel, dan jarang memperhatikan Rachel. Dan bodohnya kenapa Jovian baru sadar sekarang jika perbuatannya selama ini salah, saat Rachel akan pergi meninggalkannya untuk tinggal di tempat baru. Jovian sangat amat menyesal dulu dia pernah mengusir Rachel dari rumah ini dengan keaadan Rachel yang tengah mengandung.

"Ayah,"ucap Rachel mendongakan kepalanya   tidak percaya bahwa Jovian membalas pelukannya.

"Maafin Ayah." Ucapan itu keluar dari mulut Jovian dengan sangat tulus dan ada nada penyesalan disana.

Rachel tak kuasa menahan air matanya saat Jovian mengucapkan kalimat itu, apakah ini mimpi? Jika iya tolong jangan bangunkan Rachel dulu Tuhan. Tapi Rachel juga sadar sekarang ini bukanlah mimpi tapi benar-benar kenyataan.

"Ayah gaperlu minta maaf, disini Rachel yang salah udah kecewain Ayah." Jovian membawa Rachel ke dalam pelukannya lagi mendekapnya lebih erat sekarang.

"Maaf, Ayah dulu selalu kasar sama kamu, Ayah jarang perhatiin kamu. Ayah benar-benar menyesal andai Ayah bisa memutar waktu kembali Ayah akan ulangi semuanya dari awal." Rachel menggelengkan kepalanya, dia tidak percaya Ayahnya akan bicara demikian.

 RACHELIA [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang