Hallooo !
updet lagiii dalam rangka 100k viewers & 14k voters.thank you sooo much yang udah baca, setia menunggu updetan dari gue, yang sering komen (walaupun gue jarang balas😄), buat yg siders jg. makasih udah nyempetin baca.
Jangan lupa koreksi kalo ada typo dan english yang salah ya
btw gue ada cerita baru.
mau tau spoilernya ga ?
tita dll bakal nongol jg tapi nggak banyak.
dah gitu aja.
selamat menikmati long weekend.
jangan lupa vote & komen yg buanyaaakk yak.
Love you guys ! 💋
Happy Reading
Aku membuka pintu apartemen milik Mas Radi dengan password yang pernah dia beritahukan padaku. Pukul tujuh lewat tiga puluh lima menit, aku sudah berada di apartemennya. Aku berangkat menggunakan ojek online karena tanganku terkadang masih sakit untuk menyetir mobil.
Aku memasuki pantry lalu meletakkan belanjaanku. Sebelum ke apartemennya, aku menyempatkan belanja di supermarket di bawah apartemen.
Semalam Mas Radi masih ngambek gara-gara Arya. Begitu memastikan aku masuk ke dalam rumah, dia langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Jadi aku berniat membuatkannya breakfast supaya nggak ngambek lagi.
Mumpung Mas Radi belum bangun, aku akan membuatkan salah satu makanan kesukaannya yaitu ayam goreng kecap dan tumis kangkung. Ibu bilang kalau hari libur terkadang Mas Radi suka malas untuk sarapan dan akan bangun pukul sembilan atau sepuluh pagi.
Setelah berkutat lumayan lama, masakanku telah selesai lalu aku membereskan peralatan memasak dan mencucinya.
Selesai mencuci peralatan masak, aku menuang granola ke dalam mangkuk lalu merendamnya dengan yogurt. Sudah sebulan ini Mas Radi makan malam dengan itu. Katanya biar ngegym-nya nggak sia-sia soalnya dia selalu jadi kelinci percobaan masakan aku dan Rania.
Saat sedang mengaduk granola agar menyatu dengan yogurt, sepasang lengan memelukku dari belakang.
"Masak apa ?"
Ya, siapa lagi kalau bukan pemilik apartemen ini.
"Mas, ngagetin aja ih." aku menepuk pelan punggung tangannya yang masih melingkar di perutku.
Mas Radi terkekeh lalu meletakkan dagunya di pundakku.
"Masak apa, hm ? Aromanya sampe masuk ke kamar Mas. Jadi pengen makan kamu."
"Aku masak ayam goreng kecap sama... eh kok pengen makan aku ?" tanyaku bingung.
"Maksud Mas pengen makan masakan kamu." balasnya dengan cepat. Aku mengerutkan dahi.
"Mas udah mandi ?" tanyaku.
"Udah dong. Ayo sarapan, Mas udah LAPER."
Perasaanku aja atau bukan ya pas bilang 'laper' suaranya kayak ditekan gitu.
"Ya udah Mas lepas dulu ini pelukannya, aku mau masukin granola buat makan malam Mas di kulkas."
"Sebentar. Semenit aja, Ta." gumamnya.
Semenit.
Dua menit.
Lima menit.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titanium (TAMAT)
General FictionTitanium Elaksi Paramesti Menjadi sales executive sebenarnya bukan keinginan Tita. Tapi demi keberlangsungan hidup yang nggak abadi ini Tita rela menjadi sales executive rokok di salah satu perusahaan rokok ternama. Tapi bukan SPG loh ya. Kalau SP...