38. Kedua Kalinya

6K 623 22
                                    

Haloooo

Aku datang💃💃💃

Lagi rajin updet nih hehe

Cuss enjoy it (koreksi kalo ada typo dan english yg salah yaw)


HAPPY READING





Aku terduduk di pinggir ranjang dengan mata masih mengantuk. Tadi malam aku lembur, tapi begitu sampai rumah nggak bisa langsung istirahat. Mbak Nou kontraksi lalu Mama dan Papa bergegas ke rumah Mas Dewa. Aku tidak boleh ikut dan disuruh istirahat oleh Papa karena baru pulang.

Berhubung hari ini Sabtu, jadi aku bangun siang hehe.

Tadi subuh Mbak Nou sudah melahirkan putranya di klinik bidan dekat rumah Mas Dewa. Mama yang mengabariku kalau keponakan baruku adalah laki-laki.

Aku sangat senang mendapatkan keponakan lagi. Lebih bersyukur lagi Mbak Nou dan putranya selamat dan sehat.

Kemarin Mas Radi mengajakku menyiapkan semua berkas pernikahan yang harus dilengkapi hari ini. Karena Senin besok kami akan cuti dan mengurus berkas pernikahab di KUA. Tapi sebelum itu, aku dan Mas Radi akan menjenguk Mbak Nou dulu.

Aku keluar kamar masih dengan mata yang mengantuk. Lalu aku menuruni anak tangga dengan tanktop bertali spageti dan hotpant serta rambut yang belum kusisir. Lagian di rumah nggak ada siapapun. Aku ingin ke dapur mengambil minum karena gelas air minum di kamarku habis.

Mas Langit sedang piket jadi dia tidak ada pagi ini.

Aku memasuki dapur lalu terkejut melihat kehadiran Mas Radi yang duduk di meja makan. Pagi ini dia sudah terlihat rapi dan tentunya wangi. Parfumnya favorit aku hehe.

"Loh Mas kok udah dateng ? Udah lama, Mas ?" tanyaku sambil mengambil gelas lalu menuang air mineral ke dalamnya.

Mas Radi mengangguk dengan... kaku ?

"I...ya baru lima menit." jawabnya. Dia menatapku dengan tatapan yang aneh.

Ah pasti dia sebel liat penampilanku yang baru bangun tidur dengan rambut yang acak-acakan.

Aku pun tak menghiraukannya lalu meneguk air mineral hingga tandas.

"Mas udah sarapan ? Ck ! Kok pagi-pagi minum kopi sih." gerutuku.

"Belum."

"Ya udah aku bikin omelet aja mau, kan ?" tanyaku. Lalu dia mengangguk pelan masih menatapku dengan tatapan anehnya itu.

"Mbak Asih, Mama sama Papa tadi sempat pulang ?" tanyaku pada Mbak Asih yang baru masuk ke dapur sepertinya dia habis dari depan. Mbak Asih itu yang bantu Mama beres-beres rumah.

Dia menatapku dengan pandangan yang aneh juga. Heran deh pada kenapa sih sementang aku belum mandi.

"Iya Mbak Tita. Mas Radi baru lima menit nyampe, Ibu dan Bapak pergi lagi bantu Mas Dewa."

Aku mengangguk paham lalu berterima kasih.

"Mas kopinya jangan diminum lagi." kataku, lalu mengikat dengan asal rambutku.

Setelah selesai membuat omelet, aku meletakkan dua piring nasi yang masing-masing berisi omelet ke meja makan.

Aku mengambil tempat sendok yang ada di samping Mas Radi.

"Maaf ya Mas aku belum sempat mandi. Baru bangun, kecapekan semalem lembur."

Mas Radi hanya bergumam entah apa.

Lalu Mbak Asih menyelaku.

"A...anu Mbak Tita ditutup dulu dadanya." katanya lalu memberiku kain yang entah dia ambil dari mana.

Titanium (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang