13. Ketangkep Basah

7.6K 875 26
                                    

Jangan lupa vote dan commentnya yang banyak ya😉

HAPPY READING !


"Slurp....  Aaahhh .... Slurppp ..... Aaahh."

Oke cukup. Kalian pasti berpikir yang iya-iya, kan ?

Tetottt! Seratus persen salah.

Kalian mau tahu aku sedang apa ?

"Kamu tuh makan es krim aja lebay gitu kayak nggak pernah makan es krim." Pak Radi terkekeh melihat caraku menikmati es krim.

Yess. Aku sedang makan es krim. Eh es krim tuh dimakan atau diminum sih ?

"Hehehe abis enak banget sih, Pak. Lagian es krim kan demenan saya."

Saat ini aku sedang menemani Pak Radi kondangan di salah satu gedung yang biasa disewakan untuk acara pernikahan yang kutahu biaya sewanya sangatlah mahal. Temannya Pak Radi yang menikah ini tajir melintir banget kayaknya. Konsep pernikahannya mewah banget dan berbagai macam makanan yang enak-enak tersedia. Ini sih surga dunia.

By the way Pak Radi ganteng banget loh pake kemeja batik lengan panjang. Pak Radi pake outfit apa aja kayaknya emang selalu ganteng sih ya. Aku nggak mau kasih tahu kalian gimana gantengnya Pak Radi sekarang. Nanti kalian ikutan naksir dia. No way!

Setelah bersalaman dengan pengantin dan menghabiskan makanan yang telah tersedia, Pak Radi mengajakku pulang. Saat di parkiran kami bertemu dengan teman Pak Radi. Heran deh, tiap pergi bareng Pak Radi selalu ketemu teman-temannya. Aku jadi kepo seterkenal apa dia selama ini.

"Apa kabar bro ?" tanya temannya Pak Radi.

"Baik, alhamdulillah. Wah udah lama banget kita nggak ketemu." Kata Pak Radi sambil berjabat tangan dengan temannya.

Selagi mereka berbincang, aku yang berdiri di samping Pak Radi mengedarkan pandangan ke seluruh area parkir. Tiba-tiba aku melihat 'dia' berada tak jauh dari SUV Pak Radi yang terparkir.

"Sama siapa bro ? Pacar atau istri ?"

Tubuhku menegang melihat 'dia' sedang bersama wanita itu. Saat 'dia' akan memasuki pintu bagian kemudi mobil dia menengok ke arahku. Menatapku dengan smirknya yang selalu aku benci. Lalu tanpa sadar aku telah meremas tangan Pak Radi dengan sangat erat hingga Pak Radi akhirnya menyadarkanku.

"Tita ? Are you okay ?" Pak Radi menatapku dengan tatapan khawatir.

"Huuumm, i think... no." balasku pelan. Double shit aku tak bisa mendengar jawaban Pak Radi mengenai pacar atau istri, ini semua karena melihat 'dia' lagi. Barangkali Pak Radi akan menjawab pacar, mungkin. Huh ngarep dot com.

"Ayo kita masuk mobil dulu." Pak Radi lalu menghelaku ke kursi penumpang bagian depan mobilnya. Setelah memastikan aku memakai seatbelt, Pak Radi pun menjalankan SUV-nya meninggalkan gedung pernikahan.

***

Sepanjang perjalanan aku hanya diam. Seakan mengerti, Pak Radi tak bertanya apapun. Sampai aku baru sadar bahwa jalan yang kami lalui bukan menuju ke rumah Papa.

SUV Pak Radi terparkir dengan baik di parkir basement salah satu apartemen.

"Ayo turun, Ta." Ajak Pak Radi.

"Kita di mana, Pak ?" tanyaku.

"Apartemen saya. Ayo cepat turun."

Mau nggak mau aku pun turun lalu mengekor di belakang Pak Radi memasuki lift yang terbuka. Bahaya kalau aku tertinggal nanti bisa dikira aku penyusup.

Titanium (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang