6. Mas Langit Galau

10.1K 1.1K 73
                                    

HAPPY READING !!!

Sabtu ini sebenarnya aku tidak berniat untuk pergi ke mana pun. Aku hanya ingin memanjakan diri dengan tidur seharian atau melakukan apapun di dalam kamarku.

Tapi aku lupa kalau Sabtu ini Pak Agus mengadakan acara perpisahan di rumahnya yang dimulai siang menjelang sore nanti.

Mas Langit tiba-tiba datang ke kamarku dengan wajah frustasi.

"Dek."

"Hmm."

"Dek."

"Hmmm." Lama-lama aku jadi mirip Nissa Sabyan.

"Dek.."

"Ya ampun apa sih, Mas ?" Aku bersungut-sungut.

"Elah galak amat sih."

"Ya lo kenapa manggil gue tapi diulang-ulang mulu."

"Gue harus gimana ya, Dek." Lah nih anak kenapa? Desperate banget.

"Kenapa lagi ?" tanyaku.

"Apa gue harus lamar dia ke Papanya, Dek ?"

"Ebuset lo mau lamar anak siapa, Mas ? Emang ada yang mau sama curut kayak lo ?" Aku terkikik.

Mas Langit cemberut sambil melempar guling ke wajahku. "Kampret !"

"Yaa lo desperate banget kayaknya, Mas. Kenapa lagi ?"

"Gue takut Naya dikawinin sama orang lain."

"Heh! Kawin, kawin. Nikah Mas, nikah."

"Sama aja lah. Di Undang-undang adanya UU Perkawinan bukan UU pernikahan."

"Suka-suka lo aja lah, Mas." Cibirku.

Mas Langit mencintai Mbak Naya. Ralat, SANGAT MENCINTAI. Ditulis dengan capslock dan bold.

Mbak Naya itu tetangga sebelah rumah kami. Mbak Naya itu sangat sulit mengakui perasaannya, makanya Mas Langit sampai bingung bagaimana cara menghadapinya.

Mereka terjebak dalam hubungan friendzone yang tak berkesudahan.

Mas Langit menelungkupkan tubuhnya disampingku,"Apa gue nyerah aja ya, Dek."

"Lah kenapa nyerah, cemen amat ih. Lagian lo mau kemana sih, Mas ? Kok kayaknya takut banget Mbak Naya nikah sama orang lain."

"Bulan depan gue ditugasin ke Suriah." Ucapnya putus asa.

Aku memukul lengannya yang kalau cewek-cewek lihat langsung histeris.

"Ya ampun kok baru bilang sekarang sih, Mas." Mas Langit meringis.

"Gue baru dapet SK juga kemarin, Dek."

"Berapa lama ?"

"8 bulan."

"Buset dah itu kalo orang hamil sebulan sepuluh hari lagi udah ngelahirin, Mas." Mas Langit melirikku sebal.

Mas Langit mendesah,"Jadi gue harus gimana ?"

"Harus gimana apanya ?" tiba-tiba Mas Dewa masuk ke dalam kamarku.

"Mas Langit mau ngelamar Mbak Naya, Mas."

"Jangan ambil keputusan buru-buru, Lang."

"Ya habis gimana dong, Mas. Gue capek friendzone mulu tapi Naya nggak mau diajak keluar dari zona friendzone." Mas Langit mendesah lelah.

"Coba lo menjauh dulu dari Naya. Siapa tau dia merasa kehilangan dengan begitu pasti dia nyerah."

"Jadi gue harus begitu, Mas ?" tanya Mas Langit.

Titanium (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang