Siang ini, Mark sedang berjalan-jalan disekitar taman kota. Dengan langkah santai, ia menikmati waktu libur seharinya ini.
Tuk tuk
Sebuah bola menggelinding ke arah kakinya. Tak lama, seorang anak kecil berlari ke arahnya. "Maaf, ya kak. Itu bolaku." Kata anak itu sambil menatap Mark polos.
Mark tersenyum dan memberikan bola pada anak itu. "Jangan terlalu keras menendang bolanya. Kalau sampai ke jalan raya 'kan bahaya." Ia mengusap surai hitam anak itu.
"Baik, kak! Terima kasih!" Anak itu memekik senang dan kembali bermain bola bersama teman-temannya.
Mark kembali melangkah sebelum berhenti lagi karena seorang namja manis yang berdiri dihadapannya. "Ternyata kau bisa baik juga dengan anak kecil." Katanya.
"Lalu kenapa? Aku suka anak kecil." Kata Mark sambil tersenyum tampan. Ia mendekat pada lelaki manis itu. "Apalagi dengan adikku yang satu ini." Tambahnya sambil mengusap rambut namja itu.
"Mark! Sungguh aku kesal tiap kau bilang aku adikmu!" Pekik si namja manis itu.
"Iya, Haechan. Maaf." Mark terkekeh. "Mau berjalan-jalan bersama?" Tanya Mark.
Namja manis yang kita kenal bernama Lee Haechan itu mengangguk dan keduanya berjalan beriringan menjauhi taman kota menuju street food.
"Mark, itu ada tteobokki, mau beli."
"Ada permen kapas!"
"Mau boba, Mark!"
"Mau kue ikan!"
Mark sedikit tertekan dengan kemauan Haechan yang sangat banyak itu. Beruntung ia membawa uang yang lebih. Kalau tidak mungkin mereka akan berakhir menjadi penjual disetiap stan dengan tanpa digaji.
💮💮💮
Di sisi lain, Jaemin dan Renjun sedang berada di cafe dalam Mall.
"Njun, menurut kamu, lebih bagus warna hitam atau putih?" Tanya Jaemin sambil menunjukkan 2 foto tuxedo kepada Renjun.
"Bagus yang hitam sih. Untuk apa?" Tanya Renjun.
"Aku mau ke butik bersama Jeno hehe." Kata Jaemin sambil tersenyum lebar.
"Kok? Bukannya masih 3 bulan lagi?" Tanya Renjun.
"Katanya dipercepat jadi bulan depan. Makanya aku mulai sibuk." Kata Jaemin sambil cemberut.
"Gak nyangka kamu bakal nikah. Aku sama Haechan saja belum dapet jodoh." Kata Renjun ikut cemberut.
"Haechan kan jodohnya Mark. Tinggal kamu nih, Njun." Kata Jaemin menggoda Renjun.
"Iih Nana, jangan goda!" Kata Renjun kesal, sedangkan Jaemin terkikik geli.
"Yaudah, Jeno udah jemput. Aku duluan, ya. Dadah, Njun!" Jaemin beranjak dan pergi keluar cafe. Meninggalkan Renjun yang mengaduk minumannya dengan tidak bertenaga.
"Benar juga. Jeno dan Nana mau menikah, terus Mark dan Haechan juga sepertinya otw, Lucas dan Kak Jungwoo? Sepertinya masih tahap pendekatan. Kak Winwin juga sudah dilamar oleh Pak Nakamoto. Hendery sudah menikah. Aaaa kenapa aku masih sendiri!?" Gumam Renjun frustasi.
"Yaudah sama aku aja yuk."
Renjun tersentak kaget kala mendengar sahutan seseorang. Ia menoleh dan mendapati Guanlin yang mengambil duduk di seberangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
99,9% truth from a lawyer
FanfictionHanya menceritakan kisah kisah para pengacara saat menghadapi kasus Warn! BxB Bahasa semi baku Kalo gak nyaman, jangan dibuka ;) Selamat menikmati~