"Hidangannya kok lama?" Ucap seorang pelanggan.
"Hidangan? Tunggu sebentar, ya." Ucap Taeil sambil melerai Yeri yang masih melakukan tindakan anarkis pada Haechan.
"Laporan kesaksian Soobin dan Shuhua tidak salah." Gumam Mark sambil terus memasak.
"Jaemin bilang ia pergi ke tempat Yuna pada pukul 21.15." Mark pun mengangkat wajan dan membawanya ke depan meja bar.
Dapat ia lirik Haechan yang sedikit menjaga jarak dengan Yeri yang masih menatapnya sengit. Ditengah-tengah mereka ada Doyoung.
"Sudah siap." Mark menaruh wajan itu tepat di depan Doyoung. Makanan sederhana berupa seafood. Semua terpana menatap hidangan dari Mark.
Haechan sudah tidak sabar mencicipi masakan Mark lagi. Doyoung mengambilkan untuknya dan ia sangat senang.
"Ayo kita foto bersama makanannya!" Pekik Yeri dan langsung disetujui oleh yang lain. "Tolong fotoin." Ucap Yeri sambil memberikan ponselnya pada salah satu pelanggan.
Taeil mengangkat wajan itu. Doyoung berdiri di sebelahnya dengan menyenderkan badannya pada Taeil. Kun ikut berfoto di sebelah Doyoung. Yeri yang membawa mangkuk berisi salad dan berdiri di sebelah Taeil. Haechan tidak ikut berfoto karena malas dan lebih mementingkan seafood nya. Mark hanya menghela nafas.
"Hana, dul, set."
Ckrek!
Yeri menaruh saladnya di meja dan segera mengambil ponselnya. "Sebentar. Makanannya tidak terlihat! Kau memfoto dari bawah lubang hidungku?!" Kesal Yeri. "Foto ulang!"
"Biar aku saja." Kata Kun dan langsung mengambil ponsel Yeri.
"Cepatlah, makanannya keburu dingin!" Geram Mark. Haechan yang masih menyantap seafood tidak peduli sekitar.
Mark melirik pada Haechan. "Suka?" Tanya Mark. Haechan mengangkat kepalanya dan mengangguk semangat. Mark tersenyum. "Lain kali aku masakin lagi."
"Baik, ayo berpose." Kun sudah siap. Semuanya sudah berpose.
"Kalian ini tidak menghargai makanan?!" Bentak Mark. Semua langsung menoleh pada Mark. Yeri yang kaget karena bentakan Mark, langsung menunduk dalam sambil memegang mangkok salad lagi.
Ckrek
"Ayo makan." Kata Doyoung langsung duduk di sebelahnya Haechan dan ikut memakan seafood.
"Sempurna. Lubang hidungmu tidak terlihat, Yeri-ya." Kata Kun meledek.
Mark langsung menegakkan badannya dan berjalan menuju Kun. "Tunggu, biar kulihat." Mark langsung mengambil ponsel milik Yeri dan melihat hasil foto tadi sambil duduk di sebelahnya Haechan.
"Ada apa, Mark?" Tanya Haechan sambil ikut lihat ponsel Yeri. Mark sedikit mendekatkan dirinya.
Mark men slide foto pertama yang diambil pelanggan dan foto kedua yang diambil oleh Kun.
💮💮💮
Esok malamnya, Mark, Haechan, dan Lucas meminta Shuhua untuk datang kembali ke taman.
"Maaf, kemarin kami tidak bisa memotret dengan baik." Ucap Mark sambil tersenyum canggung.
"Ah, seperti itu." Ucap Shuhua sambil mengangguk pelan.
"Aku Lucas." Ucap Lucas sambil tersenyum lebar. Shuhua hanya membalas dengan senyuman.
"Agak ke kanan." Ucap Mark. Shuhua menurut. "Baik disitu."
"Baik, aku akan-"
"Haechanie, tolong potret Shuhua."
Lucas melongo. Haechan mengerutkan keningnya. "Baiklah." Haechan mengeluarkan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
99,9% truth from a lawyer
FanfictionHanya menceritakan kisah kisah para pengacara saat menghadapi kasus Warn! BxB Bahasa semi baku Kalo gak nyaman, jangan dibuka ;) Selamat menikmati~