"Jaemin-ah!"
Sontak mereka langsung menoleh pada Mark, termasuk Jaemin yang dipanggil. "A-ada apa, Mark-ssi?" Tanya Jaemin.
Mark menghampiri Jaemin. Ia mengambil handphone Jaemin dan memperhatikan gantungan kunci berbentuk lumba-lumba itu.
"Mirip." Gumamnya. "Kau mendapatkan ini dari siapa?" Tanya Mark.
"I-itu diberi oleh Jeno kemarin." Jawab Jaemin takut-takut.
"Jeno." Mark mengembalikan handphone Jaemin dan beralih pada Jeno. "Kau membeli gantungan kunci itu dimana?"
"A-aku membelinya di Sea Life Busan Aquarium saat sedang berlibur." Jawab Jeno.
Mark tersenyum. Ia menatap semua rekannya dengan senang. "Besok kita ke Busan."
💮💮💮
Haechan sudah di rumahnya. Ia mulai membereskan beberapa pakaiannya untuk dibawa ke Busan.
"Haechan, kau mau kemana?" Tanya ibunya, Ilhwa.
"Aku akan pergi bersama teman-teman ke Busan, Eomma." Jawab Haechan sambil menutup resleting kopernya.
"Busan? Ada apa disana?" Tanya Ilhwa sambil mengusap rambut Haechan.
"Hanya... Refreshing." Jawab Haechan. Ia tak berani bilang pada ibunya kalau ia akan menyelidiki kasus mendiang ayahnya Mark.
"Baiklah, jaga dirimu, ya." Ilhwa pun keluar dari kamar Haechan.
Haechan terdiam sambil menatap pintu kamarnya. "Maaf, Eomma. Sampai saat ini aku belum sepenuhnya mempercayaimu."
💮💮💮
Esoknya, mereka sudah siap berkumpul di stasiun kereta api.
"Hendery, kau membawa istrimu?" Lucas menatap Hendery dengan seorang namja manis yang berada di sebelahnya.
"Salam kenal, aku Xiaojun." Sapanya sambil membungkuk.
"Istrimu manis, Dery." Ucap Lucas.
"Jaga matamu." Renjun mengusap kasar wajah Lucas.
"Sudah semua? Mana Haechan?" Tanya Mark sambil melihat sekeliling.
"Ia sebentar lagi datang." Jawab Winwin.
"Maaf, aku terlambat."
Haechan datang dengan pakaian santainya serta menggiring satu koper.
"Kau seperti ingin bepergian jauh saja." Ucap Mark.
"Busan 'kan jauh dari sini!" Balas Haechan kesal.
"Sudah, sudah, ayo berangkat." Jungwoo menggandeng Winwin masuk ke stasiun.
"Uwu! Tunggu aku!" Lucas ikut berlari mengejar Jungwoo dan Winwin.
"Ayo kita juga, sayang." Dengan gagahnya Hendery menuntun Xiaojun masuk.
"Geli juga melihat pasangan bermesraan walau mereka sudah menikah." Gerutu Renjun yang juga ikut masuk.
Tersisa Mark dan Haechan. Mereka saling pandang dengan perasaan canggung. "Emm Mark, ayo kita menyusul yang lain." Haechan pun menarik kopernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
99,9% truth from a lawyer
FanfictionHanya menceritakan kisah kisah para pengacara saat menghadapi kasus Warn! BxB Bahasa semi baku Kalo gak nyaman, jangan dibuka ;) Selamat menikmati~