📸 Third

1.5K 218 8
                                    

"Hei! Ada kabar jika akan ada pengacara dan paralegal baru!"

Semua atensi langsung mengarah pada Winwin. "Yang benar, Ge?" Tanya Hendery. Winwin mengangguk semangat.

"Iya! Dan yang aku dengar mereka manis!" Ucap Winwin.

"Manis?" Lucas langsung antusias. "Apa sangat sangat sangat manis lebih dari Nana?" Tanya Lucas.

"Dasar tukang kerdus." Sarkas Mark yang diabaikan oleh Lucas.

"Yaa menurutku sih mereka sama sama manis, apalagi Haechan." Ucap Winwin.

"Kok aku dibawa sih, Winwin hyung?" Tanya Haechan yang sedaritadi hanya diam menyimak.

"Permisi?"

Semua atensi mengarah pada 2 sosok cantik yang baru saja masuk.

"Bidadari." Ucap Lucas spontan dan mendapat geplakan kepala dari Mark.

"Namaku Kim Jungwoo. Aku paralegal baru disini. Mohon bantuannya." Ucap seorang namja cantik tinggi sambil membungkukkan badannya.

"Aku Huang Renjun. Mantan jaksa. Aku akan menjadi pengacara disini. Mohon bantuannya." Ucap namja manis lainnya.

"Lho? Renjun?!" Haechan berdiri dan langsung memeluk Renjun erat.

"Chanie! Aku rindu padamu!" Ucap Renjun sambil membalas pelukan Haechan. Matanya melirik pada Mark yang menatap mereka.

"Kau? Mantan jaksa itu?" Tanya Mark. Renjun melepaskan pelukannya dengan Haechan dan mengangguk.

"Maaf soal aku yang pergi dengan tidak sopan saat itu." Ucap Renjun.

"Tak masalah." Ucap Mark sambil memakan permen miliknya.

💮💮💮

"Hallo semuanya! Nana datang!"

"Nana?!"

"Njun?!"

Kedua namja manis itu saling bersitatap dengan tajam. Ruangan hening. Winwin, Jungwoo dan Hendery menatap keduanya dengan bingung. Lucas menatap keduanya dengan berbinar karena kecantikan keduanya. Haechan menatap takut pada keduanya. Sedangkan Mark menatap biasa saja.

Grep!!

"NANAA!! NJUN KANGEN NANAA!!"

"NANA JUGA KANGEN NJUN!! KOK BISA SIH NJUN DISINI?!"

Semua melongo melihat interaksi heboh keduanya. Haechan menghela nafas lega dan mendekati keduanya.

"Tega, ya kalian tidak mengajakku berpelukan." Ucap Haechan pura-pura merajuk. Tanpa aba-aba keduanya langsung menarik Haechan kedalam pelukan mereka dan kembali berputar-putar.

"Kalian sahabat?" Tanya Hendery.

"Tentu saja! Kami sahabat dari SMA!" Ucap Renjun yang diangguki oleh Jaemin dan Haechan.

"Halo semua, aku membawa kabar dari Tuan Seo soal ka-"

Itu Jeno. Dia terdiam kala melihat 3 orang uke yang masih berpelukan itu menoleh padanya.

"Senangnya dalam hati punya istri 3." Ucap Jeno spontan.

"Minta disentil empedunya." - Haechan

"Minta di sleding otaknya." - Renjun

"Minta diputusin nih orang." -Jaemin

"Jangan dong, Nana sayang. Tega banget mutusin abang." Jeno langsung melepaskan pelukan Renjun dan Haechan dari Jaemin dan memeluk Jaemin.

"Bodo amat." Ucap Jaemin sambil membalas pelukan Jeno.

"Jeno-ya, gak nyapa mantan?" Tanya Winwin.

"Ppfftt!" Haechan menutup mulutnya agar tawanya tidak pecah. Yang lain diam karena tidak tahu apa-apa. Jeno mulai keringat dingin.

"Oh, iya, sapa mantanmu itu sana. Udah lama gak ketemu, kan?" Ucap Jaemin sambil tersenyum manis, namun bagi Jeno senyum itu menyeramkan.

"Gini nih kalo pacar ketemu mantan." - Jeno

💮💮💮

"Nana, kudengar kau sudah diterima kerja di sebuah kantor."

Kini Renjun, Haechan, dan Jaemin sedang duduk melingkar di meja milik Haechan.

Di kantor cuma ada mereka bertiga, sisanya sedang pergi keluar.

"Ya! Aku diterima bekerja di salah satu cabang Kim Corp yang berada di daerah Gangnam." Ucap Jaemin menjawab pertanyaan Haechan.

"Itu cukup jauh dari sini, Nana. Apa tidak apa-apa?" Tanya Renjun khawatir.

"Tenang saja. Aku 'kan bisa jaga diri." Kata Jaemin dengan bangga.

"Iya, iya, aku tau kau jago bela diri. Tapi, tetap harus berhati-hati, Nana-ya." Kata Haechan.

Mereka pun melanjutkan obrolan ringan mereka.

💮💮💮

"Appa! Ayo bermain rugbi!"

"Appa! Ayo buat Kimbab!"

"Appa, kenapa banyak sekali polisi diluar?"

"Appa, kenapa eomma marah dan pergi meninggalkanku?"

"Appa!"

Mark terlonjak kaget dari tidurnya. Nafasnya tidak teratur dan keringat mulai membasahi mukanya.

"Haah mimpi lagi." Gumam Mark sambil mengusap mukanya. Ia melihat sekitar. Ternyata ia tertidur di kursi taman. Segera ia duduk dan mengumpulkan nyawa.

Kepalanya mendongak dan menatap langit yang masih berwarna biru. "Sesuatu yang telah pergi dari dunia ini, tidak bisa kembali lagi kemari." Gumamnya.

💮💮💮


Bersambung...

Aku kembali lagi membawa kasus baru~
Ada yang masih nunggu??
Lama juga aku gak up :(
Maaf ya teman-teman :(
Makasih udah baca^^
Jangan lupa vomment nya^^
Maaf kalo ada typo :')
Sampai jumpa~

99,9% truth from a lawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang