Ayo romantis nya kakak~
"Eomma?"
Semua orang makin terkejut kala Mark memanggil ibu Haechan dengan sebutan 'Eomma'.
"M-Minhyung?"
Mark terdiam. Ia melirik pada Haechan yang masih terkejut menatapnya. "Maaf, Haechan. Aku harus pulang." Mark pun langsung pergi dari rumah itu.
"E-Eomma." Haechan pun membantu ibunya untuk membereskan pecahan gelas, sedangkan Renjun membantu mengambil kain bersih untuk mengelap lantai.
"Ja-jadi kau Eomma nya Mark?" Tanya Lucas tak percaya.
Ibu Haechan hanya diam. "Ti-tidak mungkin." Bantah ibu Haechan.
"Tak ada yang tahu nama Korea Mark selain keluarganya." Ucap Lucas masih mendorong ibu Haechan untuk bersuara.
Ibu Haechan terdiam. Ia mulai terisak. "Eomma, tenang dulu." Haechan menuntun ibunya untuk duduk di sofa.
"Bisa ibu jelaskan?" Tanya Haechan pelan.
"Hiks ya. Aku Lee Ilhwa, ibu kandung Mark."
💮💮💮
Dengan tergesa, Mark masuk ke ruangan Johnny. Disana ada Johnny dengan seorang namja mungil yang sedang berbincang ringan.
"Mark? Ada apa?" Tanya Johnny.
"Sebaiknya aku pulang dulu." Ucap namja bernama Ten itu sambil beranjak dari kursinya.
"Tidak apa, Nyonya Seo. Kau bisa mendengarnya." Tahan Mark. Ten pun kembali duduk.
Mark pun mengambil duduk tepat di depan Johnny dan Ten. Ia menatap keduanya lekat.
"Tolong beritahu aku detail kasus ayahku dan juga mengapa Eomma ku bisa menjadi Eomma Haechan?!"
Johnny terkejut mendengarnya. Tak menyangka secepat ini Mark mengetahuinya.
"Baiklah. Aku akan ceritakan apa yang aku tahu." Ucap Johnny.
"Jadi, ayahmu adalah terdakwa kasus pembunuhan seorang yeoja yang ia kenal. Korban bernama Han Kwanju."
"Han Kwanju? Siapa dia?" Tanya Mark.
"Dia itu anak kuliahan. Menjadi pelanggan setia kedai Taeil dulu." Jawab Johnny.
"Taeil Samchon?"
"Ya. Dulu ayahmu juga kerja disana, 'kan?" Mark menganggukkan kepalanya. "Aku tidak berhasil menemukan bukti ayahmu tidak bersalah. Maafkan aku."
Mark mengangguk.
"Untuk ibumu, Lee Ilhwa, aku tidak tahu mengapa ia menikah lagi dengan mendiang ayah Haechan." Ucap Johnny.
"Baiklah, aku mengerti. Permisi, Tuan Seo, Nyonya Seo." Mark pun beranjak dari ruangan Johnny.
💮💮💮
Rombongan dari rumah Haechan sudah berada di kedai milik Taeil.
Mereka masuk dan kebetulan kedai sedang kosong.
"Oh? Lucas? Haechan? Kalian membawa teman-teman? Tapi, Mark belum pulang." Sapa Taeil sambil membersihkan meja.
"Tak apa, Samchon. Kami akan menunggu Mark." Lucas pun duduk di salah satu meja, diikuti yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
99,9% truth from a lawyer
FanfictionHanya menceritakan kisah kisah para pengacara saat menghadapi kasus Warn! BxB Bahasa semi baku Kalo gak nyaman, jangan dibuka ;) Selamat menikmati~