📸 First

4K 282 17
                                    

Kini Mark dan Lucas sedang berada di jalan. "Aku masih capek gara-gara kemarin!" Gerutu Lucas. Mark tidak peduli dan hanya memainkan handphone nya.

Saat hendak menyebrang, Lucas melihat sebuah mobil sedang berbelok kearah jalan yang akan mereka lewati. Dengan cepat, Lucas menarik Mark mundur.

Namun, karena kaget, Mark gak sengaja menjatuhkan handphone miliknya.

Krekk!!

Suara memekakkan itu berasal dari handphonenya yang terlindas. Dengan kesal Lucas berteriak, "Woi! Mobil mewah disana!"

Mobil tersebut berhenti tak jauh dari mereka. Lucas segera menghampiri mobil itu. Seorang namja paruh baya keluar dari mobil itu.

"Hei, Tuan, kalau melaju itu pelan-pelan! Tidak perlu ngebut sehingga hampir menabrak kami!" Omel Lucas.

"Tenang, mobilku tidak apa-apa."

"Lu denger apa yang gue bilang gak sih?!"

"Maaf."

Ucapan Mark menginterupsi perdebatan keduanya. "Kau merusaknya." Ucap Mark sambil menunjukkan handphonenya yang rusak.

"Tenang saja, mobilku tidak apa-apa." Ucap namja itu dan langsung masuk ke mobilnya dan melaju pergi.

"Eh?! Woi! Tanggung jawab!!" Teriak Lucas, tapi mobil itu sudah pergi jauh.

💮💮💮

"Haah aku ingin kopi."

Gumam Lucas kala melihat sebuah kedai kopi. Mark menoleh pada Lucas.

"Kalau begitu, beli saja." Ucap Mark santai.

"Gue gak punya uang, kampret." Gerutu Lucas. "Ini semua salahmu." Kata Lucas sambil menuding Mark.

"Aku?" Tanya Mark sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Ya! Kau sama sekali tidak meminta bayaran pada klien!" Ucap Lucas menggebu-gebu. "Bisa-bisa kita bangkrut!" Pekik Lucas. "Aku ingin berhenti."

"Kalau begitu, terima kasih atas kerja samanya." Ucap Mark sambil membungkuk dan berjalan pergi.

"Eit eit jangan pecat aku juga, Mark. Nanti bagaimana aku makan?!" Rengek Lucas sambil memeluk lengan Mark.

"Apa sih jijik." Kata Mark sambil melepaskan pelukan Lucas.

"Kau Mark Lee?"

💮💮💮

Kini Mark dan Lucas sedang duduk bersebelahan, di depan mereka duduk seorang namja paruh baya dengan wajah yang cukup sangar.

"Perkenalkan, Aku Johnny Seo." Ucap namja paruh baya itu sambil menyerahkan sebuah kartu nama. Lucas mengambil kartu nama itu.

"Johnny Seo?! Pendiri Seo Law Firm yang terkenal itu?!" Pekik Lucas. Mark hanya menatap tanpa minat.

"Jadi, ada apa anda mengajak saya mengobrol?" Tanya Mark. Johnny tersenyum.

"Sebenarnya di perusahaanku ingin membuat unit baru untuk pengacara kriminal. Aku ingin kau bergabung." Jawab Johnny sambil menyerahkan sebuah berkas. "Ini rinciannya."

99,9% truth from a lawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang