📸 Case 1.4

2K 231 9
                                    

"Aku pulang."

"Selamat datang."

Mark baru saja masuk ke kedai milik Taeil. "Ah, Mark. Segeralah masak makan malammu. Aku tadi tidak sempat memasaknya." Ucap Doyoung sambil menyajikan makanan untuk pelanggan.

"Baiklah. Mana Kun hyung?" Tanya Mark.

"Dia sedang belanja, sebentar lagi pulang." Ucap Taeil sambil mengelap meja.

"Aku pulang."

Datanglah seorang namja tampan dengan sebuah kresek di tangan kanannya.

"Mark!"

Sapa seorang yeoja cantik yang langsung berlari menuju meja bar yang berhadapan langsung dengan dapur.

"Mark! Aku merindukanmu! Kemana saja kau selama ini?" Tanya yeoja itu sambil mencoba menarik perhatian Mark.

"Diamlah, Yeri. Aku sedang memasak." Ucap Mark datar. Yeri mengerucutkan bibirnya.

"Wah, Mark. Bagaimana pekerjaanmu?" Tanya Kun sambil menyimpan bahan makanan di kulkas.

"Baik-baik saja." Jawab Mark sambil memasak makan malamnya.

Sregg!

Pintu kedai itu terbuka dan nampaklah sosok Haechan yang mengenakan pakaian cukup santai.

"Oh, silahkan masuk. Ingin memesan apa?" Ucap Doyoung kala Haechan masuk.

"Ah, anu aku ingin bertemu dengan Mark." Ucap Haechan.

Mendengar nama Mark, Yeri langsung berdiri dan mencoba mendorong Haechan keluar dari kedai.

"Eh? Eh? Kok aku didorong?"

"Pergi kau! Mark sedang sibuk berkencan denganku! Jangan ganggu!" Ucap Yeri ketus.

"Jadi, Mark sudah punya kekasih?" - Haechan.

"Yeri, biarkan dia masuk, dia Lee Haechan, rekanku." Ucap Mark datar sambil menyiapkan makanan.

Yeri mendengus dan kembali duduk di kursinya.

💮💮💮

Kini Haechan duduk 2 jarak di sebelah Yeri yang masih menatapnya sengit.

"Kekasih Mark sangat aneh." - Haechan.

"Jadi, ada apa kau kemari, Haechan?" Tanya Mark sambil menaruh sepiring makan malam di depan Haechan. Namun, dengan cepat Yeri mengambil makanan itu dan menyantapnya. Haechan cuma menatap heran.

"Aku dan yang lainnya sudah melakukan reka adegan sesuai permintaanmu." Ucap Haechan.

Mark berjalan keluar dari dapur dan duduk diantara Haechan dan Yeri lalu menaruh piring makan malamnya. Mark menatap heran mengapa meja depan Haechan tidak ada sepiring makan malam yang ia kasih tadi. Dan menyadari itu ulah Yeri.

"Ini makan punyaku." Mark menggeser piringnya kearah Haechan.

"Tapi, itu makan malammu, Mark." Ucap Haechan menolak.

"Makan." Mark mengambil sesendok penuh makan dan menyuapi Haechan yang kesulitan mengunyah makannya. Yeri yang melihat itu mendengus.

"Jadi, bagaimana reka adegannya?" Tanya Mark.

Haechan menelan susah payah kunyahan besarnya. "Huft, kalo mau menyuapi orang kira-kira dong!" Keluh Haechan.

99,9% truth from a lawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang