Ya daripada gua daftarin kita ke KUA? Kan mending ikut lomba ini." Kata Dimas yang membuat Naya hanya mengedipkan matanya. Speecles dengan serangan kata kata Dimas yang bahkan setelah 2 tahun Dimas menunggu Naya, Naya masih sering terkaget dengan kata kata Dimas yang bahkan diluar dugaan Naya.
Tidak lama kemudian, Naya, Dimas, dan Gilvan menuju lapangan untuk mengikuti lomba mengambil koin di semangka yang sudah di lumuri coklat.
Dilapangan, sudah disiapkan semangka yang sudah di lubangi serta diisi koin dilubang tersebut, dan dilumuri coklat yang sudah bergantung di tiang tiang yang sudah disediakan
Naya, Dimas, dan Gilvan sudah berbaris di depan tiang yang sudah bergantung semangka. Belum dimulai lombanya, Dimas sudah iseng menjaili Naya dengan mencolek lumuran coklat di semangka dan menempelkan coklat tersebut pada pipi Naya.
Naya hanya memberi tatapan sinis pada Dimas membuat Dimas cepat cepat menunjukan jarinya membentuk tanda peace.
Tidak lama, lomba dimulai. Semua yang ikut lomba serius mengikuti lombanya kecuali Dimas. Dimas malah mencolek lumuran coklat disemangkanya lagi lalu menempelkan lumuran coklatnya pada pipi Naya lagi. Naya tidak tinggal diam, Naya membalas perbuatan Dimas dengan hal yang sama. Menempelkan lumuran coklat kepada Dimas. Membuat panitia lomba menegur mereka berdua.
"Kak, diambil ya koinnya pake mulut. Jangan dimainin lumuran coklatnya." Tegur salah satu panitia lomba membuat Naya dan Dimas hanya menyengir.
Naya langsung mengikuti perintah panitia tersebut. Mencoba serius dengan lombanya. Tapi, tidak dengan Dimas. Dimas mencabut koin di semangka dengan tangannya lalu melumuri telapak tangannya dengan lumuran coklat dan menempelkannya ke pipi Naya. Dimas tidak perduli dengan protes panitia lomba untuknya.
"Dimass!!! Lu iseng banget siihhh!" Naya mengikuti yang dilakukan Dimas. Membuat mereka saling berperang menggunakan lumuran coklat.
Dimas menahan kedua lengan Naya, ketika Naya ingin menempelkan telapak tangannya yang sudah berlumuran coklat ke pipi Dimas.
Sebuah ide muncul di pikiran Dimas. Dengan sengaja Dimas sedikit menjilat telapak tangan Naya membuat Naya membulatkan matanya kaget dengan apa yang dilakukan oleh Dimas.
"YAAMPUNNN DIMASSS TANGAN GUAAAA IHHHH!!" Histeris Naya sambil mengibas ngibaskan tangannya. Membuat Gilvan yang disebelah Naya, melirik Naya dan Dimas. Bukan hanya Gilvan, bahkan semua peserta lomba dan beberapa orang lainnya menatap kearah Naya bingung.
"Jorok banget sih lu Mas!!" Protes Naya masih mengibaskan tangannya.
Dimas tertawa. Gemas melihat ekspresi Naya.
Dimas ingin mengambil lengan Naya lagi, sebelum Naya menepis tangan Dimas.
"Mau ngejilat tangan gua lagi? Gak!" Kata Naya ketus.
"Ck. Engga sini tangan lu."
"Ga mau!!"
Dimas mengambil paksa tangan Naya lalu mendekatkan telapak tangan Naya pada baju Dimas. Dimas menarik ujung bajunya lalu mengelap telapak tangan Naya dengan bajunya.
Naya bergeming melihat apa yang dilakukan Dimas.
Memang sebucin itu Dimas sama Naya :)))
"Sorry ya Nay. Gua bercanda." Dimas meminta Maaf.
"Tapi bercanda lu ga lucu Mas." Kata Naya
"Iya bercanda gua ga lucu, tapi gua lucu kan?" Dimas melepas tangan Naya dari bajunya. Lalu menangkup pipinya sendiri dengan kedua tangannya membuat ekspresi lucu dan Naya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadi - Naya Dimas [Sudah Terbit]
Teen Fiction"Kalo Nadi gua putus, gua mati Nay. Kalo kita putus, hati gua juga mati." "Emang kita pernah jadian?" "Oiya. Gua lupa." "Tapi kalo gua ga bisa buat lu luluh, Hati gua udah terlanjur lumpuh. Ga bisa bergerak, buat nyari tempat pulang. Bagi gua, lu ru...