Hari minggu berganti menjadi senin. Waktu berjalan dengan cepat. Naya mendekat kearah Gilvan yang sedang asyik memakan mie goreng dengan es jeruk.
"Van, Dimas mana?" Tanya Naya setelah duduk di hadapan Gilvan.
"Lah gua kira Dimas sama lu, soalnya baru bel istirahat dia buru buru keluar kelas." Kata Gilvan selesai mengunyah makanannya.
Naya memakan gorengan yang baru ia beli. "Kemana ya tuh anak." Celetuk Naya.
"Kalo ada Dimas aja lu sibuk mau kabur terus. Tapi kalo Dimas ga ada, sibuk nyariin. Cih." Gilvan berdecih
"Ya gua kan cuma Nanya."
"Cuma Nanya apa kangen?" Celetuk Dimas
Suara Dimas membuat Naya dan Gilvan menoleh kearah Dimas yang baru datang dan duduk disebelah Naya
"Lu abis dari mana dah?" Tanya Naya
Dimas mencomot gorengan punya Naya lalu memakannya "abis dari panitia lomba buat besok."
"Ohhh, lu mau ikut lomba?" Tanya Naya
Dimas mengangguk. "Bukan cuma gua aja, lu ikut juga."
"Hah? Lu daftarin gua? Lu daftarin gua lomba apaan?" Cecer Naya penasaran
"Joget balon berpasangan," jawab Dimas yang membuat Naya membulatkan matanya, sementara Gilvan tertawa
"Gausah ketawa lu Van. Gua juga udah daftarin lomba buat lu," ucap Dimas membuat Gilvan langsung berhenti tertawa
"Lu daftarin gua lomba apaan hah?" Tanya Gilvan yang kini meminum es jeruknya
"Ngambil koin di semangka yang udah dilumurin coklat." Jawab Dimas, kini giliran Naya yang tertawa sampai akhirnya Naya berhenti tertawa saat Dimas berkata lagi "Lu juga gua daftarin lomba itu Nay."
"Kok lu ga bilang bilang sih mau daftarin gua?!" Naya menggebrak meja kantin pelan. "Gua juga ga mau ikut lomba yang lu daftarin!!! Terus kalo joget lomba berpasangan, gua pasangannya siapa?? Elu?" Tebak Naya membuat Dimas mengangguk mantap.
"Terus lu sendiri, ikut lomba apaan?" Tanya Gilvan yang membuat Naya mengangguk menyetujui pertanyaan Gilvan.
"Cuma lomba joget balon berpasangan," jawab Dimas
"Wahhh curang lu Mas! Masa cuma itu aja?!" Protes Naya.
Dimas mengangkat bahunya tidak tahu.
"Ok. sebagai ucapan terimakasih gua karna lu udah daftarin gua, gua akan daftarin lu lomba lagi selain joget balon berpasangan." Kata Naya lalu berlari pergi
Dimas ingin mengejar Naya, sebelum Gilvan menahan Dimas
Naya berlari sambil mencari panitia perlombaan untuk besok.
"Nayy, tunggu Nay!!!" Dimas berhasil lari dari Gilvan, membuat Gilvan ikut mengejar Dimas.
Naya mendengar suara Dimas, lalu menoleh kebelakang sambil terus berlari saat Naya berbalik membuat ia tertabrak dengan Bayu yang sedang berjalan
Naya hampir terjatuh jika lengannya tidak ditahan oleh Bayu.
Naya menoleh kearah Dimas yang mendekat
"Bay, tahan Naya Bay!!!" Pinta Dimas membuat Bayu reflek menahan lengan Naya.
"Ada apa sih?" Tanya Bayu bingung. Sementara Naya berusaha melepas tangan Bayu dari lengannya.
Naya kembali berlari ketika Bayu melepas tangannya dari lengan Naya.
"Yehh kenapa dilepas sih," Protes Dimas ketika sudah di hadapan Bayu.
"Emang ada apaan sih?" Tanya Bayu penasaran.
Namun Dimas kembali berlari, tidak menjawab pertanyaan Bayu. Gilvan pun masih mengejar Dimas.
Yahh si Bayu dikacangin. Wkwkwk
Langkah Dimas terhenti di pertigaan koridor. Dimas bingung Naya sudah lari kemana. Dimas kehilangan jejak Naya.
"Kenapa sih lu nahan gua tadi." Kata Dimas pada Gilvan saat Gilvan sudah disebelah Dimas.
"Lu juga kenapa daftarin gua lomba ga bilang bilang."
Baru Dimas mau menjawab, bel masuk berdering membuat Dimas dan Gilvan mau tak mau harus kembali ke kelasnya.
---------
Naya berjalan santai menuju parkiran bersama Dimas sekolah saat bel pulang berdering.
"Kenapa coba lu daftarin gua ikutan lomba Ngambil koin di semangka yang udah dilumurin coklat, lomba balap karung, sama lomba bakiak? Kan gua ga daftarin lu lomba bakiak sama balap karung." Protes Dimas setelah tadi di depan kelas Naya, Naya bercerita sudah mendaftarkan Dimas untuk perlombaan mengambil koin di semangka yang sudah dilumurin coklat, lomba balap karung, dan lomba bakiak.
"Yagapapa, kan biar seru aja." Jelas Naya.
"Terus tim bakiak gua siapa? Gua, Gilvan, elu?"
"Elu, Gilvan sama Bayu." Ralat Naya
"Lohh loh kok?"
Naya tertawa melihat ekspresi Dimas.
"Kok lu malah ketawa sih Nay?"
"Gapapa lucu aja."
"Gua lucu ya Nay?" Dimas mulai kepedean
"Maksud gua ekspresi lu yang lucu."
"Iya iya gua lucu Nay." Dimas masih mempertahankan kepedeannya membuat Naya menatap sinis
"Lucu kan?" Tanya Dimas yang sekarang mengangkat kedua tangannya keatas kemudian kedua tangannya membuat bentuk love diatas kepala
Naya menatap Dimas datar, lalu berlalu pergi meninggalkan Dimas
"Ck. Nay, tunggu dong!!!!" Dimas mengejar Naya yang sudah di depan Sana
Seperti biasa di perjalanan pulang Dimas selalu mengoceh tiada henti. Ada saja yang selalu dibahas oleh Dimas.
Dimas menghentikan laju motornya saat sudah berada di depan rumah Naya, Naya turun dari motor Dimas
"Bayu lu disini?" Tanya Naya yang dari kejauhan sudah melihat Bayu yang sudah berdiri di depan Pagar rumah Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadi - Naya Dimas [Sudah Terbit]
Novela Juvenil"Kalo Nadi gua putus, gua mati Nay. Kalo kita putus, hati gua juga mati." "Emang kita pernah jadian?" "Oiya. Gua lupa." "Tapi kalo gua ga bisa buat lu luluh, Hati gua udah terlanjur lumpuh. Ga bisa bergerak, buat nyari tempat pulang. Bagi gua, lu ru...