Naya memoleskan lipbalm ke bibirnya. Naya sedang bersiap menunggu Bayu menjemputnya.
Naya tersenyum menatap pantulan dirinya di kaca.
Kemarin malam, Bayu mengajak Naya untuk pergi ke sebuah Mall. Kebetulan, hari minggu ini Naya tidak ada janji dengan Dimas, jadi Naya bisa langsung menyetujui ajakan Bayu.
"Nayaa!!" Panggil Bayu dari depan rumah Naya. Buru buru Naya menghampiri Bayu.
"Yuk Bay," kata Naya setelah sudah sampai di hadapan Bayu.
Bayu menatap Naya dari ujung kaki sampai kepala Naya, bingung dengan tampilan Naya yang cukup berbeda
"Kenapa sih lu Bay, liatin gua gitu?" tanya Naya bingung.
Bayu tersenyum lalu menggeleng.
"Tampilan gua aneh ya?" tanya Naya
"Engga Nay. Lu cantik kok," puji Bayu membuat Naya diam diam tersipu.
"Yaudah yuk jalan." Naya mulai menaiki motor Bayu dan Bayu melajukan motornya.
----------
Naya menunggu Bayu yang sedang memesan tiket bioskop dan popcorn juga minuman. Naya mengambil ponselnya dari tasnya.
Naya mengernyitkan dahinya, ketika ada 3 panggilan tak terjawab dari Dimas.
Naya ingin menelpon Dimas balik. Sebelum akhirnya Bayu datang.
"Nay, yuk masuk ke dalem teaternya, filmnya udah mau mulai," ajak Bayu sambil membawa tiket, popcorn dan minumannya.
Naya memasukan kembali ponselnya. Lalu mengikuti langkah Bayu yang sudah berada di depannya.
Bioskop hari ini cukup penuh. Di dalam teater, kursi kursi hampir penuh diisi oleh orang orang yang juga ingin menonton.
Tepat saat Naya dan Bayu duduk di kursi mereka, lampu teater mulai mati, dan mereka mulai menyaksikan film yang akan mereka tonton.
"Ih, gemes deh Nay, gua sama tuh cewek," komentar Bayu di tengah film.
"Udah tau, cowok itu punya cewek, masih aja si Kiara nungguin cowok itu," lanjut Bayu menyebutkan nama tokoh di film itu.
Naya menoleh kearah Bayu yang kini sedang memakan popcornya dan fokus menonton film ini.
Naya terdiam. Bukankah kisah di film ini sama seperti kisah dirinya? Menunggu Bayu saat Bayu sudah berpacaran dengan Siska waktu itu.
"Bay,"
"Hmmm" Bayu masih fokus dengan filmnya.
"Kalo gua di posisi kiara, tanggapan lu gimana?"
Bayu diam beberapa detik mencoba mencerna perkataan Naya. Bayu menatap Naya yang kini sedang menatap Bayu.
baru Bayu ingin menjawab, Naya tertawa pelan.
"Ngga usah dibahas ya, gua bercanda aja." Jelas Naya tidak ingin Bayu berpikir kemana-kemana, tidak ingin membuat Bayu curiga.
"Lu nunggu gua ya?"
Pertanyaan Bayu membuat Naya tercekat, tidak mampu untuk menjawab, sampai akhirnya Bayu tertawa pelan
"Gua juga bercanda ya Nay, serius amat dah muka lu," Kata Bayu disela tawanya.
Perasaan Naya mendadak lega, ternyata ucapan Bayu itu hanya sebuah candaan.
Naya berusaha untuk ikut tertawa menetralkan rasa gugupnya.
Lalu Bayu kembali fokus menonton filmya, sementara Naya diam diam sibuk menatap Bayu.
Jika suatu hari Naya mengungkapkan perasaanya pada Bayu, akankah Bayu menerimanya? Atau malah akan menolaknya? Apakah suatu saat Bayu akan menjauhinya ketika Bayu tau soal rasa Naya pada Bayu?
---------
Naya mengedarkan pandangannya mencari sosok Dimas yang dari pagi belum terlihat. Naya duduk disebelah Gilvan yang kini sedang asik menyantap baksonya.
"Van, Dimas mana? Kok gua ngga liat dia sih dari pagi?" tanya Naya
"Emang semalem, Dimas ngga nelpon lu?" Gilvan malah bertanya balik
"Engga. Dimas sempet telpon gua beberapa kali, tapi ngga keangkat. Soalnya kemaren dari pagi sampe malem gua--"
"Jalan sama Bayu kan?" potong Gilvan
Naya mengangguk.
"Kemarin Dimas mau ngabarin lu...." Gilvan meminum es teh manisnya sebelum melanjutkan ucapannya "tapi lu ngga angkat telponnya. Terus pas Dimas liat story ig lu, lu lagi jalan sama Bayu."
Ah benar. Naya sempat beberapa kali berfoto bersama Bayu dan mempostingnya ke instagram.
"terus Dimas kemana? Dimas ga masuk?" tebak Naya
"Dimas sakit."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadi - Naya Dimas [Sudah Terbit]
Ficção Adolescente"Kalo Nadi gua putus, gua mati Nay. Kalo kita putus, hati gua juga mati." "Emang kita pernah jadian?" "Oiya. Gua lupa." "Tapi kalo gua ga bisa buat lu luluh, Hati gua udah terlanjur lumpuh. Ga bisa bergerak, buat nyari tempat pulang. Bagi gua, lu ru...