20

96 14 5
                                    

"Bayu lu disini?" Tanya Naya yang dari kejauhan sudah melihat Bayu yang sudah berdiri di depan Pagar rumah Naya.

"Baru gua mau telpon lu ngabarin kalo gua disini."
"Oiya gua mau ngajak lu mukbang seafood. Nih udah gua beli." Bayu menjelaskan sambil menunjukkan kantong plastik berisi seafood.

Mendengar kata seafood mata Naya berbinar senang "seriusan Bay?? Wahh gua sukaaaa."

"Ayo Mas, ikutan yuk mukbangnya." Ajak Bayu

"Kalian aja deh, gua balik duluan ya ada urusan soalnya." Pamit Dimas

"Beneran ga mau gabung buat mukbang Mas?" Tawar Naya

Dimas menggeleng, menyalakan mesin motornya "yaudah gua balik yaa, Dah Nay, Bay." Pamit Dimas lagi

Naya melambaikan tangannya

"Yuk Nay. Laper gua." Ajak Bayu setelah Dimas sudah tidak terlihat lagi dan reflek menarik tangan Naya lalu masuk kedalam rumah Naya

Diam diam Naya tersenyum melihat tangannya yang sedang digenggam oleh Bayu. Sudah lama, Naya tidak merasakan genggaman ini, apakah suatu saat Bayu akan menggenggam tangannya dengan penuh cinta? Atau Naya nantinya akan kembali merela karna Bayu telah mencintai orang lain lagi? Apakah Naya harus menunggunya lagi?

Bayu tidak pernah tau perasaan Naya, bahkan Bayu tidak tau jika Naya telah menunggunya. Bertahun tahun Naya memendam rasa untuk Bayu Bertahun tahun pula Naya membiarkan perasaannya hanya terpendam.

Sementara itu di jalan, pikiran Dimas tertuju pada Naya. Beberapa kali ini, Naya terlihat sangat bahagia jika bertemu dengan Bayu. Binar bahagia terpancar saat Naya bertemu Bayu. Apa Naya menyimpan rasa untuk Bayu? Atau Dimas hanya terlalu cemburu melihat Naya lebih nyaman saat di dekat Bayu?

---------

"Naya!" Panggil Dimas ketika pagi ini Dimas sudah berada di depan rumah Naya untuk menjemputnya.

Tidak lama, Naya keluar dari dalam rumahnya

"Yuk jalan!" Kata Naya setelah duduk di motor Dimas.

"Lah masih pagi Nay, udah ngajak gua jalan aja." Kata Bayu membuat Naya mendorong pelan punggung Dimas.

"Maksud gua jalan ke sekolah ayo." Jelas Naya sedikit kesal belum apa apa Dimas sudah mengajaknya ribut.

Dimas tertawa sebentar lalu melajukan motornya.

---------

Lapangan Angkasa sudah penuh oleh siswa siswi Angkasa yang sudah berbaris menyaksikan potong tumpeng dan potong kue oleh kepala sekolah serta guru guru SMA ANGKASA.

Setelah acara potong tumpeng dan kue, Acara perlombaan dimulai. Lomba pertama dimulai dari lomba makan kerupuk, setelah itu lomba balap karung.

"Ayo mas, lu pasti bisa!!" Naya menyemangati Dimas yang bersiap ke lapangan untuk lomba balap karung.

"Kalo bukan karna lu, gua males loncat loncatan pake karung." Kata Dimas membuat Naya menyengir, lalu Dimas mulai berjalan ke Lapangan. Sementara Gilvan, Naya dan Bayu menunggu di pinggir lapangan.

Dimas sudah berdiri di barisan bersama orang orang yang mengikuti lomba balap karung. Dimas menoleh kesampingnya saat ada yang memanggilnya.

"Eh Lusi, lu ikut lomba juga?" Tanya Dimas berbasa basi melihat Lusi yang kini ikut berbaris sebelahnya.

Lusi mengiyakan. Tidak lama kemudian, panitia lomba balap karung memberi arahan lalu memberi aba aba.

"Satu... dua.... tiga!!" Seru panitia lomba balap karung membuat peserta lomba segera memakai karung kemudian melompat menuju garis finish yang sudah ditentukan.

Nadi - Naya Dimas [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang