Keluarga Rayan sedang duduk di meja makan untuk sarapan. Mereka akan pergi ke pantai sesuai keinginana Keyra.
"Mama mau Dagingnya" ujar Keyra
"Iya"
"Kamu apa Bi?"
"Sama"
Queisha menaruh daging di piring kedua anaknya. "Makasih mama" ucap Bryan saat Queisha memberinya daging
"Sama-sama sayang" jawab Queisha mengelus pipi Bryan
"Yang aku mau juga dagingnya"
"Nih"
"Mama mama koo papa panggil mama Yang?" tanya Keyra dengan bola matanya yang berbinar
"Heum?" Rayan menatap mata Keyra
"Yang itu apa papa?, kok papa panggil Mama gitu?"
"Itu panggilan kesayangan buat mama"
"Lala juga sayang sama mama, jadi panggil mama sayang juga?"
"Bi juga sayang sama mama jadi panggil mama sayang " sahut Bryan
"Gak boleh, jadi itutuh buat orang dewasa, karena kamu masih kecil jadi gak boleh, ntar kalo udah dewasa kamu pasti paham" jelas Queisha
"Oh makasih mama" ujar Keyra
"Sama-sama"
Mereka kembali fokus dengan makanan masing-masing, hingga acara sarapan mereka selesai. Dilanjut dengan Queisha menyiapkan kepeluan kedua anaknya saat pergi nanti.
"Mama gak ikut pah?" tanya Bryan
"Gak Bi, soalnya mamah masih sakit"
"Mama gakpapa gak ikut?" tanya Keyra
"Gakpapa sayang, mama masih kurang enak badan, kalian sama papa aja ya"
"Okay Mama"
Queisha mengikuti suaminya ke kamar. "Ray ntar jangan nakal matanya"
"Huh?"
"Jaga mata"
"Cemburu?"
"Menurut kamu?"
"Lucu" Rayan menarik Queisha ke pelukannya dan menciumi puncak kepala Queisha
"Apanya yang lucu hem?" Queisha mengadah menatap Suaminya yang tersenyum
"Kamu jarang banget Cemburu sayang"
"Ck kamu aja yang ngak sadar"
"Jarang Qey"
"Iya deh, yang sering banget cemburu"
"Udah sana, anak-anak udah nunggu" Queisha mendorong dada Rayan agar menjauh
"Aku mau ambil topi dulu" Rayan berjalan menuju walk in closet
"Yang coklat aja biar kaya babys"
"Heum"
Queisha turun menemui anaknya yang sedang berlarian di taman depan rumah. Keyra mengejar Bryan yang membawa ember untuk mereka bermain pasir nanti.
"Bi balikin"
"Ambil kalo bisa"
"Bi udah balikin ya ke Kakak kamu" Queisha menangkap tubuh Bryan yang berlari ke arahnya
"Mama lepas dulu" Bryan mencoba melepas pelukan mamanya
"Ayo kita jalan" Rayan datang dan langsung disuguhi kedua anaknya berlarian melingkari istrinya

KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
RomanceCover by: Shoviya ••••••••••••••••••• "Pernikahan bukan pilihan yang mudah. Saat mereka harus memutuskan segala hal bersama, mengikuti apa yang disuka dan apa yang tidak disukai pasangannya. Pernikahan bukanlah suatu mainan jika bosan maka berhenti...