Hari ini Rayan, Queisha dan Babys sudah sampai di bandara Indonesia. Mereka akan menuju rumah Rayan. Yang lain sudah menunggu disana.
Keyra sejak tadi terlihat sangat senang melihat banyak orang, ia sesekali berteriak, sedangkan Bryan ia hanya diam menyenderkan kepalanya di dada Rayan.
Mereka menuju mobil yang sudah disiapkan oleh Papa Rayan. "Sore Tuan Nyonya" sapa supir yang merupakan supir keluarga Rayan
"Sore pak" jawab Queisha
"Silakan masuk" sopir membuka pintu mobil dan memasukan barang Queisha dan Rayan ke bagasi
Perjalanan memerlukan waktu 30 Menit. Rayan menatap wajah Bryan yang tertidur. Hidung mancungnya sangat mewarisi Rayan.
"Mirip kamu" ujar Queisha
Rayan tersenyum menatap Queisha dan menarik Queisha agar ia bisa mengecup kening Queisha.
Akhirnya mereka sampai. Keluarga Rayan dan Queisha sudah menunggu. Queisha dan Rayan keluar dari mobil.
"Ze akhirnya sampe juga, sini baby nya" ujar mama Rayan, mengambil Keyra dari Queisha
"Zeze kangen Mama Papa" Queisha memeluk kedua orang tuanya
"Kita juga sayang" jawab Rani
Queisha bahkan hampir menangis, ia sangat jarang berkomunikasi dengan orang tuanya, karena banyak alasan salah satunya karena perbedaan waktu.
"Ayo masuk" ajak Papa Rayan
Mereka masuk ke dalam. Rayan dan Queisha langsung menuju kamar mereka untuk istirahat. Queisha sudah memandikan Keyra dan sekarang saatnya Keyra tidur.
"Key bobo yah" Queisha terus menggendong Keyra yang justru menatapnya
Queisha membuka bajunya dan menyusui Keyra, Keyra masih menatap Queisha namun perlahan matanya mulai tertutup.
Perlahan Queisha menaruh Keyra di box. Queisha beralih ke Bryan yang terihat gelisah dan mulai menangis.
Queisha segera menggendong Bryan dan menenangkannya. "Bry bangun?" tanya Rayan yang baru saja keluar dari kamar mandi
"Iya" jawab Queisha
"Mau apa Bry?" Queisha menatap Bryan yang justru menatap ke arah lain
Queisha membawa Bryan ke balkon, yang menyuguhkan pemandangan taman yang bagus.
"Liat tuh pohonnya banyak, bagus" ujar Queisha
Bryan mengikuti arah yang Queisha tunjuk, dan tangannya meremas baju Queisha. Queisha mulai menyusui Bryan, masih menatap ke arah taman.
"Ngak boleh nangis lagi yah" ujar Queisha menghapus air mata yang ada di wajah Bryan
Bryan kembali menutup matanya. Queisha mencium kedua mata Bryan.
"Kamu istirahat Qey" ujar Rayan
"Iya ini babys udah pada tidur" jawab Queisha ia juga sudah mandi tadi bersama Keyra
Queisha bergabung bersama Rayan yang sudah berbaring di kasur. Queisha memeluk Rayan menjadi dada Rayan sebagai bantalnya.
"Bobo sayang" Rayan menggengam tangan Queisha yang membuat pola acak di dadanya
"Iya" jawab Queisha mulai memejamkan matanya
Di bawah
"Zeze mana Mah?" tanya Dave
Dave dan Seriel baru saja datang, ia tadi ada acara sebentar. Jadi tidak bisa menyambut kedatangan adiknya.
"Lagi istirahat sama Rayan di kamar" jawab Rani
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
RomanceCover by: Shoviya ••••••••••••••••••• "Pernikahan bukan pilihan yang mudah. Saat mereka harus memutuskan segala hal bersama, mengikuti apa yang disuka dan apa yang tidak disukai pasangannya. Pernikahan bukanlah suatu mainan jika bosan maka berhenti...