'' Kamu kekantor Ray?'' tanya Queisha
''Iya, tapi aku anter kamu dulu'' jawab Rayan yang masih fokus pada hpnya
''Ray kamu sibuk banget yah?''
''Hm lumayan, kenapa?'' tanya Rayan
''Aku ngomong kamu gak liat aku, lebih penting hp kamu yah''
Rayan tersenyum dan menaruh ponselnya di meja makan '' Maaf'' Ucap Rayan dan menghampiri Queisha yang sedang duduk dimeja rias sedang memakai bedak
''Gak usah deket-deket Ray'' omel Queisha
''Ngak mau aku peluk, hm?''
''Peluk aja hp kamu''
''Jelek, pagi-pagi udah ngambek''
''Apaan sih, siapa juga yang ngambek?''
''Kamu'' jawab Rayan
''Ck, abisnya kamu sibuk banget sama hp'' Queisha menaruh bedaknya dengan kesal
''Kerjaan aku lagi numpuk yang''
''Kamu tuh terlalu cape kerja, liat tuh badan kamu kurusan, kaya gak makan''
''....Pulang juga telat mulu, kamu gak mikirin diri kamu, mikirin kerjaan aja, nikah sana, sama kerjaan'' Queisha berjalan keluar kamar dengan kesal
''Peduli tapi marah-marah'' ucap Rayan tersenyum kecil ia segera mengambil kunci mobil dan berjalan keluar kamar
''Bi saya pulang sore, tolong liat Queisha udah makan belum nanti siang, jangan lupa kabarin saya kalau terjadi sesuatu''
''Baik tuan'' Rayan segera pergi menyusul Queisha yang sudah menunggu disamping mobilnya
''Silakan masuk sayang'' ucap Rayan membukakan pintu untuk istrinya itu
''Hm'' jawab Queisha ketus
Rayan mulai mengendarai mobilnya menuju kampus, baru setelahnya ia pergi ke kantor. Sesekali Rayan melirik Queish ayang sedang menatap keluar. ''Nanti malam jalan yuk'' Ajak Rayan
''Kemana?'' tanya Queisha mulai tertarik dengan ucapan Rayan
Rayan tersenyum kecil dan mulai menggengam tangan Queisha ''Kamu maunya kemana?'' tanya Rayan
'' Gak tau, aku udah bosen pergi ketempat biasa'' Jawab Queisha
''....Kita nonton aja dirumah Ray, tapi kamu harus janji jangan main hp''
''Iya, sayang'' Rayan tersenyum dan langsung mencuri satu ciuman dari bibir isterinya, beruntung saat itu sedang lampu merah
''Ck modus'' ucap Queisha
''Sama istri aku lho''
''Hm''
mobil Rayan mulai memasuki area kampus yang sudah ramai ''Aku turun bye'' Queisha mencium pipi Rayan dan langsung keluar. Rayan langsung mengendarai mobilnya keluar dari area kampus menuju kantornya
Queisha berjalan menju kelasnya dengan perasaan tidak sabar menunggu waktu malam, sudah lama ia dan Rayan tidak menghabiskan waktu bersama karena Rayan sangat sibuk.
"Pagi Qey" Queisha menatap tanpa minat pada pria yang saat ini berdiri dihadapannya .
Queisha hanya diam dan terus berjalan menuju kelasnya, "Eh Qey mau kemana sih? " tanya Jem menarik lengan Queisha dan langsung menubruk dada Jem"Lepas" Queisha menarik tubuhnya agar menjauh, namun Jem terus menahannya dengan senyum yang masih tercetak jelas di bibirnya
"Galak banget sama gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
Storie d'amoreCover by: Shoviya ••••••••••••••••••• "Pernikahan bukan pilihan yang mudah. Saat mereka harus memutuskan segala hal bersama, mengikuti apa yang disuka dan apa yang tidak disukai pasangannya. Pernikahan bukanlah suatu mainan jika bosan maka berhenti...