Rayan menatap wajah cantik istrinya yang sedang menyunyah, terlihat murung. Rayan menyuapi Queisha sesendok nasi juga sayur.
"Kamu kenapa heum?" tanya Rayan. Queisha sejak tadi hanya diam
"Ngakpapa" jawab Queisha
"Aku ngak suka kamu bohong Qey"
"Aku cuma lagi badmood aja Ray, rasanya aku ngak nyaman"
"Kamu takut?"
"Ngak tau Ray, tapi gelisah gitu"
Rayan berdiri dan menaiki kasur Queisha, juga menarik Queiaha agar bersender padanya. Memeluk Queisha dan memberikan kenyamanan pada Queisha.
"Aku gelisah" ujar Queisha membalas pelukan Rayan namun tidak sampai menempel karena takut kena lukanya
"Tenang ada aku sayang" Rayan mengecup kepala Queisha
"Kamu ngabarin keluarga di Jakarta?" tanya Queisha
"Aku belum sempet Qey, baru ngabarin Dave"
"Mungkin Dave ud-"
"Assalamuaikum Queisha" ucapan Queisha terpotong karena Ibu mertuanya yaitu ibu Rayan datang dengan suaminya
"Mama" guma Queisha
Rayan langsung melepas pelukannya dan turun dari kasur. Mencium punggung tangan orang tuanya dan duduk di sofa.
Orang tua Rayan sedang berada di Amerika karena ada pekerjaan yang harus diurus, dan mereka tau karena Rayan izin dari kantor dan Papa Rayan datang ke kantor.
"Kamu ngakpapa Sayang ?" tanya mama Rayan
"Ngakpapa mah" jawab Queisha dengan senyuman yang menyakinkan
"Syukur kalo gitu" ujar mama Rayan mengelus kepala Queisha
"Kamu ngapain tidur di kasur Qey? Nanti dia kesempitan Rayan" lanjutnya menatap anaknya yang menatapnya tanpa ekspresi
"Muat mah" jawab Rayan
"Kamu dikasih tau malah ngelawan"
"Aku cuma jawab mama"
"Kasurnya besar mah" ujar papa Rayan
"Terserah kamu deh Ray" jawab mama Rayan dan kembali mengobrol dengan Queisha
"Mah jagain Queisha dulu yah, Rayan ada urusan" ujar Rayan
"Kamu mau kemana?" tanya Queisha
"Ada urusan, ntar aku balik lagi" Rayan mengecup kening Queisha
"Rayan pergi mah pah" ucap Rayan dan pergi dari sana
"Mungkin Rayan ada urusan kantor Qey" ujar Mama Rayan yang mengerti tatapan bingung Queisha
"Mama udah makan?" tanya Queisha mengalihkan suasana hatinya
"Udah, kamu udah?"
"Udah mah tadi Rayan udah di suapin Qey"
"Ouh bagus. Sekarang istirahat lagi biar cepet sembuh"
"Iya mah"
Setelah keluar dari ruangan Rayan langsung menuju mobilnya. Ia akan pergi mengurus masalahnya.
Rayan masuk kedalam rumah mewah yang berada jauh dari jalan Raya, juga dari rumah sakit yang ditempati oleh Queisha . Tanpa mengetuk pintu utama langsung terbuka.
"Pagi Pak" ujar seorang pria yang sudah menunggu kedatangannya sejak tadi
Rayan berjalan diikuti dengan pria itu menuju ruangan yang berada di balik pintu hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
RomantikCover by: Shoviya ••••••••••••••••••• "Pernikahan bukan pilihan yang mudah. Saat mereka harus memutuskan segala hal bersama, mengikuti apa yang disuka dan apa yang tidak disukai pasangannya. Pernikahan bukanlah suatu mainan jika bosan maka berhenti...