7. Terserah

31.7K 1.4K 52
                                        

Queisha sudah menunggu kurang lebih satu jam di teras rumah, tadi Rayan menelfonnya dan memberitahunya kalau Rayan akan mengantarnya menuju apartemen Dave, namun sampai saat ini belum juga datang

"Apa Rayan gak jadi nganter yah? " Queisha yang mulai bosan menunggu akhirnya memilih menghubungi Rayan namun tidak di jawab

Saat akan menghubungi lagi, mobil Rayan terlihat masuk ke dalam pekarangan rumah. Queisha segera masuk kedalam mobil.

"Maaf aku telat" ucap Rayan

"Aku kira kamu gak jadi nganter aku"

"Aku sibuk Qey" jawab Rayan dengan nada kesal

"Ouh iya gakpapa Ray"

"Nanti jangan lama-lama, aku masih ada kerjaan"

"Ehm aku pulang sendiri aja deh Ray, kamu langsung ke kantor aja abis ini"

"Kamu pulang sama aku" jawab Rayan

Hari ini mood Rayan sedang buruk, sejak pagi Rayan selalu saja bicara dengan nada kesal, entah apa yang buat dia kesal.

"yaudah" jawab Queisha

Mereka sampai di apartemen Dave, Rayan langsung melingkarkan tangannya pada pinggang Queisha.

"Qey" panggil Rayan

"Iya? " Queisha menatap Rayan

Rayan mendekatkan wajahnya dan mencium kening Queisha lama "Aku lagi cape banget Qey"

"Kenapa gak bilang Ray, kalau gitu aku kerumah Dave besok aja" Rayan hanya tersenyum dan memencet bel, tidak lama Dave membuka pintu

"Hallo Dave" Queisha memeluk Dave erat

"Hai, kenapa hm? Sampe meluk gini? " tanya Dave

"Masuk yuk" Queisha menarik tangan Rayan

"Dave gue bawa hadiah buat lu" ucap Queisha yang duduk disamping Rayan dan berhadapan dengan Dave

"Apa? " Dave sedikit curiga melihat Queisha tersenyum seperti orang yang sangat senang

"Ntar buka aja, gue mau langsung balik aja"

"Lha kok cepet banget"

"Rayan sibuk, gak kaya lo yang cuma nyantai"

"Gue juga sibuk kali" sahut Dave

"Sibuk nonton di rumah" ucap Queisha membuat Dave menyengir

"Ayo Ray" Rayan hanya menurut karena kepalanya terasa pening

Saat sampai di parkiran dan Rayan akan membukakan pintu untuknya, Queisha menolak "Aku aja yang nyetir, kamu istirahat aja" ucap Queisha

"Aku masih kuat sayang"

"gak ada bantahan Sayang"

"Okey" Rayan duduk di kursi penumpang

Sebelum Queisha menjalankan mobilnya, ia mendekati Rayan dan mengecup pelan bibir Rayan, dan Rayan ia sepertinya sangat lelah karena ia sudah memejamkan matanya.

15 Menit

"Ray istirahat dulu"

"Iya deh, aku pusing" adu Rayan

Queisha langsung melingkarkan tangannya pada lengan Rayan dan berjalan menuju kamar mereka "Harus gimana sih aku ngasih tau kamu, kalau kerja yang wajar aja Ray kamu tuh terlalu sibuk kerja gak mikir kesehatan kamu"

"Hm" jawab Rayan mengecup pelipis Queisha

"Kalau kaya gini terus aku gak biarin kamu kerja deh"

My Perfect Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang