36. Lari Pagi

9.2K 802 22
                                    

Queisha sudah siap untuk lari pagi bersama Rayan. Babys di jaga oleh Dave dan Seriel jika nanti bangun.

"Ayo, udah siap?" tanya Rayan

"Iya ayo"

Sebelum pergi mereka berdua mengecup kening kedua anaknya. Mereka akan pergi ke taman yang cukup terkenal di jakarta.

"Jagain anak gue Dave" ujar Queisha pada Dave yang sedang memerhatikan Bryan

"Iya" jawab Dave

Queisha dan Rayan pergi ke taman. Sesampainya di taman Queisha langsung menghirup udara yang segar.

"Ayo Qey" Rayan sudah mulai berlari Queisha mengikutinya

Mereka berkeliling taman sudah 2 putaran. Queisha menghentikan Rayan yang masih semangat. "Rayan istirahat" teriak Queisha dan Rayan hanya menengok sebentar lalu kembali berlari

Queisha mengumpulkan tenanganya agar bisa membalap suaminya yang tidak pengertian itu.

"STOP" Queisha berdiri dihadapan Rayan dengan merentangkan tangannya

"Istirahat dulu Sayang" ujar Queisha

"Baru 5 puteran Qey, sekali lagi" jawab Rayan

"No!, istirahat sekarang"

"Bentar lagi"

"Yaudah aku istirahat sendiri aja, biarin ntar aku digangguin sama cowo" ujar Queisha berlalu duduk di kursi yang berada disana

Rayan menatap istrinya yang sedang kesal. Queisha selalu begitu kalau tidak ada babys dia akan berubah jadi Queisha yang Childish.

Rayan mendekati Queisha. "Abis ini kita makan" ujar Rayan

"Ayo sekarang" jawab Queisha

"Lari 3 kali lagi, abis itu kita makan"

"Rayan" rengek Queisha tidak suka dengan  ucapan Rayan

"Jangan nanggung larinya"

"Sayang" panggil Queisha

"Kamu tunggu di depan sana, aku lari lagi"

"Oke"

Queisha berlari dan duduk di tempat yang disana ada penjual minuman sedangkan Rayan melanjutkan lari. Setiap Rayan melewatinya Queisha akan menyemangatinya.

"Semangat sayang" Ujar Queisha

Rayan sudah selesai lari, ia duduk disamping Queisha. Queisha mengambil tisu dari tasnya dan membersihkan keringat di wajah Rayan.

"Ganteng banget sih" ujar Queisha saat mengelap keringat di dahi Rayan. Jarak wajanya dekat.

Rayan terkekeh Istrinya suka memujinya juga menjelekannya. "Banyak yang liatin kamu" bisik Queisha

"Biarin" jawab Rayan santai

"Genit banget" Queisha menatap sinis sekumpul wanita yang menatap suaminya

"Ayo makan" ajak Rayan

Setelah membayar minuman Queisha. Mereka pergi mencari makanan. Banyak penjual makanan yang sangat menggiurkan.

"Bubur aja" ujar Rayan dan Queisha setuju

"Bang bubur dua yang satu gak pake kacang sama 2 teh anget pake gula" pesan Queisha

"Iya neng"

"Udah lama ngak jalan bareng" ujar Queisha menyender pada pundak Rayan

"Kita udah punya babys jadi harus berempat" jawab Rayan

My Perfect Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang