Hari ini Rayan sedang dalam mood yang buruk. Entah karena apa Rayan sendiri tidak tahu, tapi rasanya seperti ada yang aneh dengan tubuhnya.
Tok......tok ....... tok
"Masuk" ujar Rayan dan pintu langsung terbuka
"Permisi pak ada Pak Ramos sudah datang, boleh menenui Bapak sekarang?" tanya Lena
"Silakan"
"Baik pak" jawab Lena dan segera menemui Pak Ramos
Pak Ramos masuk dengan sekretarisnya yang terlihat sexy, pakaian yang terlalu terbuka seperti pekerja pada club.
"Selamat siang Pak Rayan, apa kabar?" tanya Pak Ramos berjabat tangan dengan Rayan
"Baik, anda sendiri?" tanya Rayan, sekedar basa-basi
"Saya baik, dan kenalkan ini sekretaris baru saya namanya Debora" ujar Ramos
Debora mengulurkan tangannya pada Rayan, sedangkan Rayan hanya diam.
"Silakan duduk Pak Ramos" ucap Rayan mengabaikan uluran tangan Debora
"Jadi bagaimana pak perkembangan proyek?" tanya Rayan langsung
"Ini yang mau saya bicarakan, beberapa pekerja Pak Rayan melakukan kesalahan, sehingga menimbulkan kerugian untuk saya"
"Saya tidak mendapat laporan masalah ini" jawab Rayan
"Saya rugi $9000"
Rayan menatap tajam Ramos "Anda sudah mencari tahu apa masalah sebenarnya?" tanya Rayan
"Iya, semua bukti mengarah pada pekerja anda"
"Saya akan mencari tahu dulu"
"Debora berikan laporannya" suruh Debora dan Rayan langsung melihat laporan itu
"Anda taukan hal ini bisa membuat reputasi perusahaan anda menurun dan mungkin bangkrut" lanjut Ramos
Rayan masih serius menatap laporan yang diberikan Ramos. "Saya akan kasih penawaran" ujar Ramos dan Rayan menatap Ramos dengan menautkan alisnya
"Saya tidak akan membocorkan masalah ini ke perusahaan lain agar nama baik perusahaan anda tidak buruk, dan sebagai gantinya saya ingin istri anda" lanjut Ramos
Rayan mengeraskan rahangnya, ia langsung melempar laporan yang ia pegang tentu saja membuat dua orang di hadapannya kaget . "Jangan kurang ajar" bentak Rayan, ia masih bisa menahan emosinya
Ramos tersenyum miring "Anda bisa mencari istri lain nanti" ujar Ramos
Rayan langsung bangun dan menghajar Ramos membuat Debora kaget, ia segera memanggil Lena untuk meminta bantuan.
Lena yang melihat atasannya dan cliennya berkelahi langsung memanggil satpam untuk melerai, dan mencoba menghubungi Queisha.
"Selamat siang Bu" ujar Lena
"Siang Lena, ada apa?"
"Bu, Pak Rayan berkelahi dengan Pak Ramos" ujar Lena
"Di kantor?"
"Iya Bu"
"Saya kesana"
"Baik Bu"
Queisha yang kebetulan berada di loby kantor Rayan untuk mengantar makan siang Rayan, segera memasuki lif.
Rayan tidak mau melepaskan Ramos dari cengkramannya. Ia terus menghajar Ramos.
"Rayan" teriak Queisha

KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
RomanceCover by: Shoviya ••••••••••••••••••• "Pernikahan bukan pilihan yang mudah. Saat mereka harus memutuskan segala hal bersama, mengikuti apa yang disuka dan apa yang tidak disukai pasangannya. Pernikahan bukanlah suatu mainan jika bosan maka berhenti...