52. Ditabrak

5.2K 634 88
                                        

Dengan tergesa-gesa Queisha memasuki rumahnya. Ia tadi izin untuk pergi ke supermarket terdekat dan saat perjalanan pulang ia mendengar kalau Bryan hampir tertabrak mobil.

"Bi" panggil Queisha melihat Bryan dan Keyra sedang duduk di kamar mereka

"Mama" Bryan langsung merentangkan tangannya meminta digendong

"Ada yang sakit?"

"Enggak mah, tadi Bi langsung minggir"

"Syukur, maaf ya mama tadi gak jaga kalian"

"Ini salah Bi mah, Bi lari ngejar bola mah"

"Lain kali minta penjaga yang ambil ya"

"Iya mama"

"Penjaga gerbang tadi kemana?"

"Ada yang nanya blok mah, makanya Bi yang ambil sendiri"

"Yaudah sekarang kalian bobo siang ya"

"Iya mah"

Setelah kedua anaknya tidur Queisha menghubungi Rayan, namun tidak juga ada jawaban. "Rayan sibuk kali ya"

Rayan sendiri sedang berada di rumah dimana pelaku yang meledakan sesuatu di rumahnya. Mereka masih enggan mengaku, ternyata yang semalam di tangkap adalah orang kesekian. Jadi dalangnya tidak langsung memerintah, melainkan menyuruh beberapa orang yang terus berkaitan.

"Cari tau secepatnya!, kenapa kalian jadi lambat sekali"

"Maaf tuan"

"Cari atau nyawa kalian taruhannya"

"Baik tuan"

Pintu terbuka dan salah satu anak buah Rayan datang dengan terburu-buru. "Tuan pelaku yang asli sedang dikejar, tadi ia hampir menabrak Tuan Bryan"

"Shit!"

Rayan langsung berlari keluar menuju mobilnya. Tanpa perduli dengan yang lain Rayan membawa mobilnya dengan kecepatan penuh.

"Queisha!"

Rayan tidak menemukan siapapun dilantai Ia segera menuju kamarnya. Queisha sedang duduk dengan laptop dihadapannya.

"Qey" Rayan langsung menatap intens istrinya

"Kamu udah pu-"

"Kamu dari mana?" potong Rayan

Queisha bangkit dari duduknya dan menatap bingung suaminya yang terlihat lelah, namun ada kemarahan tercetak jelas di mata suaminya.

"Ak-aku dari supermarket"

"Kenapa ninggalin anak-anak sendiri?, Bi hampir ketabrak kan?, kamu harusnya bisa jaga mereka aku lagi ngak ada di rumah, jangan tinggalin mereka berdua aja"

"Ray tadi mereka lagi tidur makanya aku pergi, aku juga beli susu buat mereka"

"Gak ada alasan apapun, kamu gak seharusnya ninggalin mereka"

"Maaf"

"Kamu juga gak ngabarin aku"

"Karena aku tadi perginya cuma sebentar"

"Lama atau cepet kamu tetep harus kabarin aku"

"Kamu dari tadi aku telfon ngak di angkat"

"Aku lagi sibuk ngurus urusan lain Qey, urusan aku masih banyak, kamu harusnya bisa kerja sama jaga anak-anak aku yang urus masalah di luar"

"Maaf Ray, janji gak gitu lagi"

Rayan berlalu menuju kamar anaknya. Bryan dan Keyra sedang tidur. "Jangan bikin papa khawatir lagi ya" Rayan mencium pipi kedua anaknya

My Perfect Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang