Jakarta
Seriel sedang berada di meja kerjanya. Tidak ada pekerjaan yang perlu ia kerjakan, karena sudah ia selesaikan sejak kemarin.
Ridho salah satu teman kerja Seriel terus saja mencari kesempatam untuk berbicara dengan Seriel.
"Riel kerjaan kamu udah selesai?" tanya Ridho
"Heum" jawab Seriel ia sudah membatasi kedekatannya dengan Ridho karena mengingat ucapan Dave semalam
Flashback on
Sejak pulang dari kantor Dave hanya diam dengan wajah datarnya. Seriel merasa ada yang aneh, tapi ia urungkan untuk bertanya karena ia masih merasa lelah setelah bekerja.
"Kamu mandi aja duluan, ntar aku siapim bajunya"
Tanpa menjawab Dave langsung masuk ke kamar mandi. Seriel hanya menatap Dave dengan lelah.
Setelah selesai dengan urusannya Seriel kembali ke kamar dan ternyata Dave sudah bersender di kepala ranjang, sambil memainkan hpnya.
Ia memutuskan untuk mandi baru bicara dengan suaminya yang sedang ngambek.
"Kamu kenapa?" tanya Seriel
"Kalau aku ada salah kasih tau aku, jangan diem aja aku ngak suka kamu yang ngambekan gini"
"Kamu deket sama cowo lain, aku harus diem aja?" tanya Dave
"Ak-"
"Aku tau tadi kamu makan siang bareng cowo" potong Dave
"Ouh itu Ridho Dave temen aku"
"Mau temen atau siapapun aku ngak suka dia deket sama kamu"
"Tapi kan tadi bareng yang lain"
"Dia natap kamu terus"
"Dave dia-"
"Stop it, jauhin cowo itu atau aku langsung pecat dia?"
"Jangan Dave, iya aku ngak deket dia lagi" akhirnya Dave menyerah mengikuti kemauan Dave
"Tapi tetep aja aku kesel" ujar Dave
"Maaf sayang" Seriel memeluk Dave dengan duduk dipangkuan Dave
"Ada syaratanya"
"Apa?"
Dave membisikan sesuatu dan wajah Seriel langsung berubah merah. "Ngak mau"
Saat Seriel akan pindah dari pangkuan suaminya, Dave menahannya dan langsung bergerak sehingga Seriel di bawahanya.
"Aku mau" ujar Dave
Flashback off
"Seriel!"
"Ha?" Seriel merasa kaget saat ada yang menguncang tubuhnya
"Gue nanya kok diem aja?" tanya Ridho
Seriel segera mengalihkan tatapannya kesekitar dan ada Dave yang baru saja lewat, dan menatapnya tajam.
"Heum awas Dho" Seriel menjauhkan tangan Ridho yang berada di pundaknya
Seriel segera pergi menuju ruang istirahat Dave. "Dave" panggil Seriel dan Dave yang sedang duduk memejamkan matanya langsung terbuka
"Kenapa sayang?" tanya Dave ia membuka lebar kedua tangannya agar Seriel datang padanya
Seriel duduk di pangkuan Dave dan menatap suaminya, ia tahu kalau Dave sedang menahan emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
RomanceCover by: Shoviya ••••••••••••••••••• "Pernikahan bukan pilihan yang mudah. Saat mereka harus memutuskan segala hal bersama, mengikuti apa yang disuka dan apa yang tidak disukai pasangannya. Pernikahan bukanlah suatu mainan jika bosan maka berhenti...