Rayan datang ke tempat yang biasa ia datangi untuk menyelesaikan masalah. Jauh dari ramainya kota.
"Gimana?" Rayan duduk disamping pria yang sedang sibuk dengan layar dihadapannya
"Udah, cuma peringatan"
"Heum terakhir"
"Padahal gue maunya end"
"Nanti"
Rayan menatap tajam ke arah layar. Ia tidak akan asal membunuh, dan sepertinya ia tidak akan membunuh, karena itu bukan tugasnya.
"Okay"
Rayan langsung pergi dari sana dan menuju kantor. "Belum waktunya" guma Rayan
Sampai di kantor Rayan langsung menuju ruangannya. "Pagi Pak, hari ini ada jadwal untuk tinjau proyek" ucap Lena
"Jam berapa?" Rayan mulai menyalakan komputernya
"Jam 9 pak" Rayan mengangukan kepalanya mengerti
Lena keluar dari ruangan dan Rayan mulai membaca email yang masuk. "Penurunan?"
Rayan segera keluar "Buat jadwal bertemu karyawan keuangan setelah tinjau proyek"
"Baik pak, pak Juna sudah menunggu untuk tinjau proyek" jawab Lena
Rayan berjalan menuju mobil yang sudah suap untuk membawanya menuju proyek.
Queisha sedang menemani kedua anaknya belajar. Sesekali Keyra melihat ke arahnya dan tersenyum .
"Baik sekarang waktunya pulang"
"Terima kasih ibu"
Keyra dan Bryan berjalan menuju Queisha. "Mamah ayo pulang" ajak Keyra
"Bi mau main dulu" ujar Bryan menatap mamanya
"Main kemana?"
"Kemana aja" jawab Bryan
"Iya mah main dulu" sahut Keyra
"Kita pulang dulu, mainnya besok ya bareng papa"
"Yah" Keyra menatap Bryan yang masih terlihat datar
"Yaudah gakpapa Mah, ayo pulang" sahut Bryan menggenggam jemari Queisha
Mereka berjalan menuju mobil. Hari ini Queisha membawa mobil sendiri, tumben juga Rayan mengizinkannya.
"Aku duduk sana mamah" pekik Keyra
Setelah siap Queisha mengendarai mobilnya menuju rumah. Keyra tertidur dengan kepala yang menyender pada jendela dan segera Queisha perbaiki.
"Mama Bi mau nanya" ujar Bryan
"Heum kenapa Bi?" Queisha melirik sekilas Bryan melalui kaca
"Om Kevin itu siapa?" Bryan menatap penasaran mamanya
"Emang kenapa?" Queisha kaget mendengar pertanyaan itu
"Papa gak suka banget sama om Kevin"
"Dia dulu temen mama"
"Sekarang?"
"Kenapa emangnya De?" Queisha tidak mungkin menjelaskan sekarang, takut Bryan salah mengerti
"Mama sama papa gak suka sama om Kevin"
"Nanti kamu kalau udah dewasa paham de"
"Heum Bi gak suka om Kevin"
"Jangan dipikirin ya"
"Iya mamah"
Sampai di rumah Queisha menggendong Keyra menuju kamarnya. "Kamu tunggu ya Bi, mama gantiin baju kakak kamu dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
RomansCover by: Shoviya ••••••••••••••••••• "Pernikahan bukan pilihan yang mudah. Saat mereka harus memutuskan segala hal bersama, mengikuti apa yang disuka dan apa yang tidak disukai pasangannya. Pernikahan bukanlah suatu mainan jika bosan maka berhenti...