Jangan lupa bintang kecil dibawah ya guys! ♥
***
Tepat pada pukul lima sore, ayah si kembar Seorin dan Seojun serta si kecil Seola datang menjemput ketiganya untuk pulang ke rumah.
Hal yang sangat amat paling Aerin syukuri karena gadis itu tidak tahu kapan remah-remah dari kesabarannya akan habis tak bersisa. Jika hal tersebut terjadi, mungkin saja ia akan memasukkan enam bocah kecil itu ke dalam mesin cuci sampai mereka menciut seperti buntalan kapas obat.
Namun, sungguh! Kesabaran Aerin benar-benar hanya tersisa 0,0001 persen ketika Seokjin dengan wajah tak bersalah malah berkata, "Yah, kenapa tidak menginap saja? Kami bisa mengadakan pajama party versi anak-anak, kok."
Pajama party matanya! Seenak jidat berkata seperti itu! Memangnya siapa yang akan pusing tujuh keliling hanya untuk mengadakan pajama party dadakan itu?!
Untung saja ayah Seorin menolak, sudah merasa sangat membebani dengan menitipkan ketiga anaknya tanpa izin secara langsung.
"Bye Seola, jangan lupa janji kelingking tadi ya!" Jungkook berteriak sambil melambaikan tangan ketika melihat mobil yang membawa Seola dan keluarga melaju menjauhi mereka.
Aerin tidak ingin berpikir lebih jauh maksud janji kelingking itu. Dirinya benar-benar membutuhkan hibernasi total. Semua yang ia lalui sangat membebani jiwa, raga dan emosionalnya.
"Ah iya, Jisoo akan menyusul kemari, dia masih ada urusan di butiknya. Katanya dia akan membawa beberapa bungkus tteokboki sebagai cemilan sore." ucap Seokjin setelah Aerin menutup pintu rumah.
Aerin tidak menunjukkan gelagat yang antusias. Bahu terkulai lemas, kelopak mata yang terlihat sangat gelap, juga rambut lepek berminyak yang dicepol asal-asalan merupakan hal yang sangat cukup untuk menjelaskan ketidak tertarikan Aerin.
"Aku istirahat sebentar, kalian makan saja tanpa aku." ujar gadis itu sambil melangkah lunglai menuju kamarnya.
Memang mungkin hari ini bukanlah hari keberuntungan Aerin. Ah bukan, memang keberuntungan tidak pernah sejalan dengan takdirnya. Buktinya saja ia tidak dapat berjalan menuju kamarnya secara tenang karena tiba-tiba saja Yoongi membanting pintu kamarnya terbuka tepat ketika Aerin berada di depannya.
"Aerin, bantu aku—"
"Argh!!!"
Aerin memekik kuat, tentunya membuat seisi rumah terdiam juga tercengang dengan keadaan yang terjadi tanpa diprediksi itu.
Dengan langkah gontai, Aerin berjalan menjauhi sejumlah manusia yang masih memandangnya terkejut. Para lelaki yang ada di sana berpikir jika Aerin mungkin benar-benar butuh istirahat, oleh karena itu ia melampiaskannya dengan berteriak dan sekarang sedang berjalan menuju kamarnya.
Namun yang terjadi benar-benar di luar dugaan mereka. Aerin kembali dengan sebuah palu yang digenggam di tangan kanannya. Dengan sorot mata berapi-api ia berkata dengan gigi mengatup,
"Akan kuhancurkan seluruh pintu yang ada di rumah ini."
Kericuhan season ke dua pun terjadi. Yoongi langsung menahan tangan kanan Aerin yang sudah mengacung tinggi. Hoseok dan Namjoon tanpa kode apapun serentak berbalik menuju kamar masing-masing. Tiga buntalan kecil yang tak kalah terkejut juga berlarian kocar-kacir, membereskan mainan mereka seadanya lalu secepat kilat meluncur ke kamar. Sedangkan Seokjin malah terdiam di tempat, sepersekon kemudian mengeluarkan smartphonenya dari saku celana dan merekam keadaan yang ada di hadapannya.
"Bukti jika saja terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Hoseok benar, memang ada gorila betina gila di rumah ini." gumamnya sambil menggeleng-geleng pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hyungie
FanfictionAda tiga monster kecil, satu monster receh, satu monster bernapas api, satu monster penghancur, dan satu monster berotak separuh. Jika disuruh memilih satu, siapa yang akan kalian pilih untuk diasuh? 2019, Chocooky_