24; Kebun binatang

2.1K 370 104
                                        

Jangan lupa untuk pencet bintangnya ya guys!
Ps! Baca note di bawah ya!

***

"Ayo kita pergi ke kebun binatang, Sabtu ini."

Kira-kira seperti itulah kalimat yang diucapkan Aerin kepada Jisoo saat makan malam tadi. Mereka saling mengode beberapa kali lalu memutuskan untuk bertemu di kamar Aerin ketika semua orang sudah tidur.

Setibanya Jisoo di kamar Aerin, mereka langsung mendiskusikan beberapa rencana. Beberapa kali bahan diskusian mereka melenceng dari topik yang sebenarnya karena bernostalgia dan menceritakan pengalaman masing-masing.

Dari situ, mereka perlahan-lahan mulai menjadi dekat. Sekat yang ada diantara mereka menghilang, tergantikan dengan jembatan yang menghubungkan keduanya. Jisoo adalah lawan bicara yang cukup baik untuk Aerin.

Mungkin, jika Nara mengetahui perbincangan rahasia antaranya dan Jisoo, gadis barbar itu akan menodongnya dengan berbagai macam pertanyaan. Aerin bisa membayangkan akan mendapat tuduhan sebagai penghianat karena akrab dengan Jisoo yang seharusnya adalah musuh mereka berdua (dalam hal mengambil hati Seokjin). Aerin juga berani bertaruh kalau Nara pasti sangat cemburu akan kedekatan Aerin dengan orang selain dirinya.

"Aku bisa mengambil cuti Sabtu lusa. Kuliahmu bagaimana?"

Aerin berpikir sejenak. Dia bisa saja izin dengan alasan keluarga, atau minta tolong kepada Nara untuk mengisi absennya. Namun setelah dipikir dua kali, Nara pasti akan bertanya lebih jauh dan hal itu sangatlah merepotkan.

Atau dia bolos saja, ya? Selama ini ia selalu hadir ke kelasnya tanpa terlambat. Satu ketidakhadirannya tidak akan membuat nilainya hancur, kan?

"Mau kumintai tolong ke Seokjin oppa?"

Aerin otomatis menggeleng. Dia tidak ingin menyakiti hati Jisoo untuk mengatakan hal ini, tapi sarannya itu merupakan salah satu hal yang tidak masuk akal selain lelucon Seokjin.

Aerin tidak khawatir jika nantinya Seokjin akan memarahinya karena bolos kuliah. Ia lebih khawatir kalau dosen tampan itu malah ikut-ikutan bolos mengajar dan memaksa untuk mengikuti mereka ke kebun binatang.

"Tidak apa-apa, aku bisa meminta bantuan teman."

Jisoo mangut-mangut. "Kalau begitu, aku akan meminjam mobil Seokjin oppa. Pagi-pagi sekali aku akan datang lalu kita membuat beberapa perbekalan. Okay?"

Sambil tersenyum lebar, Aerin mengacungkan kedua jempolnya. Jisoo malah membalas Jempol Aerin dengan mengulurkan kelingkingnya. Apa wanita muda ini sedang mengajaknya bermain suit?

"Hanya kita berdua yang tahu, juga tiga terkecil?"

Setelah Jisoo mengucapkan itu, Aerin sepenuhnya mengerti. Tidak perlu berpikir lama-lama untuk segera mengaitkan kelingkingnya.

"Ya. Hanya kita berlima."

Aerin memang tidak mempunyai saudara karena dia adalah anak tunggal. Namun, ketika memandang tautan kelingking itu, membuatnya jadi berpikir. Mungkin saja kalau ia mempunyai kakak perempuan, keadaannya pasti akan seseru dan semenyenangkan ini.

***

Perjalanan mereka menuju kebun binatang yang terletak di Gwancheon menghabiskan waktu sekitar dua jam. Mereka pergi cukup pagi, saat jarum pendek jam di dinding mengarah pada angka delapan.

Untung saja tidak ada yang menyadari kesibukan mereka. Hoseok sepertinya sudah pergi sekolah, yang ada di rumah hanyalah Namjoon dan Yoongi. Aerin sudah menyiapkan sarapan untuk mereka dan biasanya mereka akan keluar dari kamar pada jam 10 pagi.

HyungieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang