Suasana makan bersama belum pernah terasa seperti malam ini. Biasanya, jika ada satu suara yang tidak diperlukan berbunyi, Yoongi pasti akan memberikan death glare-nya kepada orang yang membuat suara itu.Anggap Aerin berlebih-lebihan. Rahang bawahnya hampir saja jatuh bebas kalau Namjoon tidak segera menyuapkan tiga buah sosis ke mulutnya. Aerin terlalu syok ketika mendapati keributan ini, berkali-kali melirik Yoongi yang ada di depannya tetapi pria itu tidak menunjukkan gelagat apapun.
Tidak ada lagi peraturan yang memaksa untuk mengunyah makanan dengan khidmat dan tenang. Edit, hanya Yoongi dan Aerin yang melaksanakan peraturan itu, Selebihnya tidak.
Situasi di ruang makan saat ini sangat rusuh! Amat-sangat rusuh!
Kata rusuh bukanlah kata yang cocok disandingkan dengan nama Yoongi. Tetapi, pria dingin itu seolah menutup mata dan telinganya. Dia tetap menikmati makan malam tanpa omelan sedikit pun dan membiarkan suasana kali ini tidak terjadi sesuai kehendaknya.
Sangat bukan Yoongi. Namun, dilihat dari raut wajahnya yang sedikit kesal juga dahinya yang berkerut dalam, Aerin masih bisa memastikan seratus persen kalau pria di depannya ini masihlah Yoongi yang ia kenal.
Berbanding terbalik dengan Yoongi, situasi seperti ini sangat disukai oleh si kembar dan si terkecil. Ah, bukan, lebih tepatnya merekalah yang menciptakan situasi itu.
Padahal, baru saja tadi siang Jungkook dan Jimin bergantian menangis sambil mengungkap kekesalan. Sekarang mereka bertiga sudah bisa tertawa terbahak-bahak dengan hidung kembang kempis.
Well, mereka juga anak-anak biasa. Walaupun hati mereka sangat rapuh dan mudah terluka, lubang yang ada di hati mereka akan cepat tertambal hanya karena hal-hal yang sederhana.
Eum, sepertinya tidak sesederhana yang terlihat. Sesungguhnya, hal yang sederhana itu bisa berubah menjadi luar biasa ketika Seokjin yang melakukannya.
"Kalian tahu tidak siapa musuh besar Aquaman?" Seokjin melemparkan teka-teki sambil tertawa kecil di setiap katanya.
Berdasarkan pengalamannya selama hidup, Aerin dapat memastikan beberapa hal setelah mendengar teka-teki Seokjin.
Pertama, tidak akan ada yang dapat menjawab benar teka-teki dosen itu. Kedua, hanya tiga buntalan kecil yang mau menanggapi teka-teki itu. Ketiga, teka-teki itu pastinya garing dan tidak dapat ditebak jawabannya. Keempat (ini tergantung orangnya, sih), orang-orang pasti ikut tertawa karena gelak tawanya.
Salah satu dugaan Aerin terbukti benar ketika Jungkook tiba-tiba berdiri di atas kursinya. Telapak tangannya di hadapkan ke Seokjin, beserta sound effect 'wooosh' yang membuat ludahnya menciprat kemana-mana.
"Iron Man! Phew! Phew!"
Seokjin sontak menggeleng dengan tanda X yang dibentuk lengannya. Berulang kali tawanya tersembur padahal ia sudah mengatupkan bibir.
Selucu apa sih teka-tekinya sampai-sampai tawanya tidak bisa dikendalikan?
Giliran Taehyung yang berdiri di atas kursi. Ikut memperagakan jawaban dengan mengulurkan kedua kepalan tangannya ke atas.
"Supermaaaaaan!" teriaknya panjang sambil meliuk-liukkan badan, bertingkah seolah sedang terbang di angkasa lepas.
Seokjin lagi lagi menggeleng, susah payah ia menahan gelak tawanya. Sebenarnya ia sudah tidak tahan untuk membeberkan jawaban. Tapi tampaknya dia punya penghiburan tersendiri disaat ketiga bocah itu berlomba-lomba menjawab tebak-tebakan itu.
Jimin yang merasa kalau sekarang adalah gilirannya untuk menjawab, juga terlihat tidak mau kalah. Saking excited-nya, ia malah memanjat meja dan berdiri di sana. Lantas beberapa piring tidak luput dari tendangan kaki Jimin, salah satunya adalah piring Hoseok.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hyungie
FanfictionAda tiga monster kecil, satu monster receh, satu monster bernapas api, satu monster penghancur, dan satu monster berotak separuh. Jika disuruh memilih satu, siapa yang akan kalian pilih untuk diasuh? 2019, Chocooky_