Ps! Jangan lupa klik bintang kecil di bawah yaaa (•ω•)
***
"Tidak apa-apa 'kan Noona?"
Aerin tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan yang terlontar dari buntalan kecil di hadapannya. Tangan mungil berjari pendek itu terus menarik-narik pelan ujung kaus Aerin, juga maniknya yang berbinar tak henti mengerjap-ngerjap lambat.
Dengan tingkah Jimin yang semenggemaskan itu apakah Aerin tega mengucapkan kalimat 'Tidak boleh'?
Seharusnya Aerin sadar, baik Jimin maupun Taehyung memang tidak bisa dipercaya. Perbuatan mereka ke depannya pasti akan sangat bertolak belakang dengan perkataan manis saat ini.
Pada akhirnya, semua adalah salah Aerin. Walau tahu dengan kenyataan yang akan menimpanya nanti, raut lucu nan menggemaskan Jimin membuatnya ingin berpura-pura tidak tahu saja.
Bersamaan dengan satu helaan napas pasrah, Aerin mengangguk. Tepat setelahnya Jimin langsung melompat kegirangan, refleks melepas genggaman kecilnya pada kaus Aerin. Entah mengapa Aerin merasa dibuang begitu saja setelah dua bocah itu berhasil membujuknya.
Taehyung ikut melompat gembira, bedanya lompatan Taehyung terlihat sedikit brutal. Cukup membuat kepala Aerin berdenyut sakit ketika tanpa sengaja sikut bocah itu menyenggol gelas berisi air di meja ruang tengah.
Namun, dibandingkan itu ada hal lain yang membuat kepala Aerin lebih berdenyut daripada biasanya.
"Waaah! Air terjun!"
Seorang bocah perempuan berwajah asing tiba-tiba bersuara. Memandang takjub air yang tumpah menuju lantai, serta merta berjongkok di depan genangan air sambil bertepuk tangan.
"Seorin, memangnya ada air yang bisa terjun?"
Satu bocah asing lainnya, berbeda gender namun berparas serupa dengan bocah yang bernama Seorin itu, ikut-ikutan berjongkok.
"Tentu saja bisa! Mereka berani, tidak seperti Seojun!"
"Airnya jatuh, bukan terjun." jelas bocah berambut apel dengan pipi gembul yang sibuk mengunyah keripik.
Aerin sudah cukup merasa stres untuk mengurus tiga iblis kecil yang tenaganya super-duper unlimited. Apa yang akan terjadi dengannya jika rumah yang dipenuhi kutukan ini ketambahan tiga bocah yang sejenis?
Sepuluh menit yang lalu, Aerin baru saja pulang dari kampus setelah menghadiri kelas nonstop sejak jam tujuh pagi. Gadis itu bahkan belum menelan sesuap makanan pun. Tetapi, begitu kakinya melangkah masuk ke rumah, hawa jahat langsung saja menerpa.
"Noona, mereka bertiga temanku dan Taehyungie. Orang tua mereka sedang sibuk bekerja, jadi kami mengajak mereka untuk bermain di sini." Jimin langsung memberikan penjelasan begitu Aerin memasuki rumah.
Aerin yang saat itu baru selangkah masuk lantas kehilangan baut yang menyokong rahang bawahnya. Namun dengan wajah yang tidak berdosa, Jimin malah menyahut senang, "Noona tenang saja, kami sudah meminta izin pada orang tua mereka."
Sampai detik ini, Aerin masih berharap kata 'tenang saja' yang diucapkan Jimin adalah kata yang layak untuk diharapkan.
Seorin mengalihkan pandangannya dari air yang 'terjun' ketika mendapati sosok Aerin yang terdiam memaku di dekat pintu masuk. Sontak bocah itu berdiri lalu membungkukkan diri 90 derajat.
"Perkenalkan! Namaku Seorin! Ini Seojun, kembaranku. Kalau yang ini Seola, adik kami yang satu tahun lebih muda. Tolong jaga kami, Eonni!"
Dengan raut yang tidak santai, Aerin mengernyit heran. Bagaimana bisa mereka memiliki format kelahiran yang begitu persis dengan tiga iblis yang mendiami rumah ini?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyungie
FanfictionAda tiga monster kecil, satu monster receh, satu monster bernapas api, satu monster penghancur, dan satu monster berotak separuh. Jika disuruh memilih satu, siapa yang akan kalian pilih untuk diasuh? 2019, Chocooky_