34; Rahasia

1.6K 352 96
                                    


Jangan lupa pencet bintangnya ya guys!

Ps!
Miss me?

***

"Tae punya rahasia!"

Taehyung berlari menuju dua saudara kecilnya, masih berbalut seragam sekolah dengan noda hitam kecil yang menjejak di ujung-ujung celananya.

Sedangkan Jimin yang sudah berganti pakaian langsung berdecak, menggeleng ke kanan dan kiri ketika melihat penampilan saudara kembarnya itu. Jungkook sendiri tampak tak acuh dan terus mengunyah brownis.

"Tae kenapa tidak ganti baju? Kotor sekali tahu!"

"Tae itu manusia alam! Kotor itu baik! Kookie saja selalu makan belepotan sana-sini, kenapa hanya Tae yang dibilang kotor?!"

Kalimat itu membuat Jimin sepenuhnya melihat ke arah Jungkook. Ingin mendecak dan menggeleng tak habis pikir seperti saat dia melihat Taehyung, namun Jungkook terlalu imut dengan pipi gembul yang berlepotan cokelat brownis.

"E-eum, Kookie itu masih anak kecil, jadi tidak apa-apa."

Taehyung memang mempunyai pemahaman yang lebih rendah dari Jimin dan Jungkook, tapi dia tahu kalau pernyataan itu tidak bisa dikatakan sebagai alasan, karena yang menyatakan nyatanya juga hanyalah anak kecil.

"Sudahlah, kan Tae ingin menyampaikan rahasia!" Taehyung tak menunggu jawaban apapun lagi dan langsung melompat ke atas sofa yang dihuni kedua saudaranya.

Sofa yang tak bersalah itu kini telah ternoda dengan gumpalan-gumpalan tanah basah dan potongan brownis yang tidak beruntung memasuki mulut Jungkook.

Sepertinya, ketidakhadiran Yoongi dan Seokjin membuat ketiga bocah itu berlaku semena-mena. Mereka tidak tahu kalau perbuatan mereka itu nantinya akan berimbas kepada satu-satunya perempuan yang tinggal di rumah ini.

"Rahasia itu ya rahasia."

Kalimat pertama Jungkook setelah menelan satu potong brownis. Taehyung spontan menganga mendengarnya.

"Terus kenapa harus dinamakan rahasia kalau dirahasiakan?" Jimin bertanya dengan telunjuk mengetuk-ngetuk dagu. Taehyung kembali menganga untuk kedua kalinya.

"Rahasia itu dinamakan rahasia supaya orang yang merahasiakan tidak bilang rahasia itu ke orang lain."

"Tapi kalau tidak dibilang ke orang lain, namanya juga bukan rahasia, kan?"

"Salah Jiminie, kalau diberitahu pada orang lain, baru namanya bukan rahasia."

"Tapi Kookie, kalau orang yang punya rahasia tidak menyampaikan rahasia itu pada orang lain, kenapa dia harus punya rahasia?"

"Memangnya kalau bukan rahasia, namanya apa?"

Jimin berhenti mengetuk-ngetuk telunjuknya di dagu, lalu memeletkan lidah. "Ya rahasia dong, hehe."

"Hah? Kenapa Jiminie main rahasia-rahasiaan dengan Kookie?!"

"Maksud Jiminie, namanya rahasia."

"Kenapa harus dirahasiakan? Kan Kookie mau tahu juga namanya apa?!"

"Namanya ya rahasia, Kookie. Rahasia."

"Huwaaaa! Apa namanya Jiminie?!"

Taehyung mendadak menyesal, kenapa dia harus terjebak di tengah topik pembicaraan ini? Dia hanya ingin menyampaikan rahasia, masa bodoh kenapa namanya rahasia, yang penting dia mau bilang kepada dua bocah lainnya kalau dia punya rahasia penting!

"Ya sudahlah, rahasia apa Tae?" pasrah dengan rengekan Jungkook, Jimin akhirnya bertanya pada Taehyung mengenai rahasia itu.

"Rahasianya..."

HyungieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang