34 - Haknyeon

2.7K 296 55
                                    

Dear mantan,

Kenapa sih cuma lewat depan muka aja langsung bisa bikin aku gagal move on? Sementara kamunya justru keliatan baik-baik aja.

Kamu mendengkus kesal dan melempar gawaimu kasar. Sebuah akun Instagram quotes berhasil membuatmu emosi setengah mati. Bagaimana bisa kalimat-kalimat yang tertuang di sama sama persis dengan apa yang sedang kamu rasakan!?

"Emang mantan kampret, setan, ih anjing kesel banget gua."

Dengan menghentak, kamu berjalan menuju pintu rumahmu dan berpapasan dengan Mami tercinta yang memandangmu kebingungan.

"Mau ke mana kamu?"

"Beli es krim. Mau nitip?"

"Gak dulu deh. Beliin satu aja buat Jisung."

"Itu namanya nitip, Mamake."

"Iya, iya. Gih, buruan."

"Ya udah."

Mamimu mengerutkan dahinya bingung. Semenjak kamu putus dengan Haknyeon, suasana hatimu selalu tidak karuan. Bahkan kamu pernah menangis meraung-raung hanya karena berebut remot tv dengan Jisung, adikmu. Yang mana sebelumnya kamu tertawa terbahak-bahak karena acara tv yang kamu tonton.

Jisung sendiri sebenarnya sudah muak dengan perubahan suasana hatimu itu. Karena kedekatannya dengan mantan kekasihmu itu, dia bahkan memberitahukan semuanya kepada Haknyeon tanpa kamu ketahui.

Kakak emang gak waras. Untung gua kalem. -Jisung, 2k21.

Tepat kamu sampai di minimarket yang kamu tuju, indera pengelihatanmu menangkap punggung seseorang yang sudah familiar di matamu sedang memilih es krim. Manikmu membulat, dengan segera kamu berputar. Lebih baik kamu kembali ke lemari pendingin es krimnya nanti saat orang itu sudah lenyap.

"Pait, pait, pait," gumammu sambil bergidik. Mentang-mentang lagi dipikirin, muncul seenaknya.

Tanpa sadar kamu telah berjalan sambil menunduk, hingga kamu menabrak punggung seseorang cukup keras. Kamu mengaduh dan sontak mendongak, tetapi jantungmu copot seketika saat kamu tatap wajah orang yang kamu tabrak. Kok!? Tuh orang bisa teleportasi!?

Kamu segera berbalik dan melangkah dengan cepat. Namun, cowok itu berhasil menarik pergelangan tanganmu duluan dan menahan pergerakanmu.

"Heh, punya sopan santun, 'kan?"

"Sorry, gua tadi jalan sambil nunduk."

Haknyeon mendengkus. "Maaf aja gak cukup."

'Kan, 'kan, emang mantan itu manusia setan.

Kamu menarik napas panjang, berusaha untuk tidak kelepasan mengatainya dengan serangkaian nama penghuni kebun binatang karena ini adalah tempat umum.

"Terus gua harus apa?"

Kedua tangan Haknyeon memegang kedua bahumu, refleks membuat bulu kudukmu berdiri dan jantungmu berdetak tak karuan. Otakmu mulai berpikiran bahwa mungkin ia akan memelukmu dari belakang seperti waktu berpacaran atau--

"Kalau lagi ngomong, tatap lawan bicara lo."

Otakmu mikir apa sih. Udah jelas-jelas tuh manusia mana mungkin mau peluk kamu dari belakang atau lainnya. Sial, gara-gara kegeeran kamu jadi malu sendiri.

Haknyeon memutar tubuhmu menjadi menghadapnya. Ia memasukan salah satu tangannya ke saku celananya dan menatapmu cukup intens. Ia maju selangkah dan sedikit memajukan wajahnya ke wajahmu.

"Kenapa lo tegang? Ngira kalau gua bakal backhug lo, hm?"

SIALAAAAAN.

Kamu terkejut, tetapi kamu berusaha tidak terlihat seperti maling yang tertangkap basah. "Kepedean lo! Buruan, urusan gue banyak!"

One Shots [𝑻𝑯𝑬 𝑩𝑶𝒀𝒁]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang