45 - Ju Haknyeon

615 54 18
                                    

Kalau kata Meghan Trainor mah, "Friends don't do the things we do."

Tidak ada teman yang selalu berpelukan tiap kali bertemu. Tidak ada teman yang selalu memberikan kecupan. Tidak ada teman yang setiap hari datang ke rumah dan mengatakan "I love you."

Tidak ada teman yang bertingkah sepertimu dan Haknyeon.

Sebab semua yang berlaku seperti itu selalu lebih dari sekedar teman.

Dan tak ada satu pun yang menyatakan kalian lebih dari teman.

Kamu tidak tahu bagaimana dengan Haknyeon sebenarnya, tetapi kamu jelas-jelas terjebak dalam perasaan tentangnya. Nyaman mengurungnya dalam sisi pemuda hangat itu. Sayangnya, kamu terlalu terkungkung dalam takut hingga tak berani mengatakan apa-apa.

Dan Haknyeon hanya mengatakan kalian adalah teman.

"Why are we like this?"

"Why? 'Cause we're friends and I love you."

Kalimat kontradiktif. Tidak seharusnya kata teman dan frasa aku mencintaimu berada dalam satu kalimat yang sama. Tidak bisa.

Bohong kalau kamu bilang tidak ada yang patah saat kalimat itu terucap. Malam-malam yang dihabiskan dengan lagu Just a Friend to You milik Meghan Trainor dan Friends milik Ed Sheeran menunjukkan yang sebenarnya.

Namun, kamu tidak melawan. Kamu membiarkan semuanya mengalir semau takdir mengantarnya. Tak menentang status teman yang sebenarnya lebih dari teman itu.

"Jalan yuk."

"Udah malem, cuy. Ngantuk lo?"

"Ya elah, kan malam Minggu. Gue kangen tahu main sama lo. Nanti kita beli mie tektek langganan lo."

Yah, kalau sudah begini mana bisa menolak kamu.

Akhirnya, dengan kedua tangan tertaut, kamu berjalan menuju mobil Haknyeon yang terparkir di halaman rumahmu. Setelah mendudukinya dengan nyaman, pemuda Ju itu langsung tancap gas.

Saat sampai pun pemuda itu tetap mengambil tanganmu untuk berada dalam genggamannya yang hangat, menarikmu lembut ke abang-abang penjual mie tektek langgananmu.

"Dingin gak?"

Kamu menggeleng pelan. "Biasa aja sih."

"Kalau dingin bilang, nanti pake jaket gue."

"Halah kayak tuh jaket dicuci aja."

"Dicuci, anjir."

"Tetep gak mau, ah. Kalau dingin dipeluk lo aja."

"Hilih, dasar bayi bagong."

"Asu."

"Ya elah orang pacaran berantem mulu yak. Saya yang jomblo jadi makin ngenes dengernya," celetuk tukang mie tektek sambil nyengir kuda, membuat wajahmu tanpa sadar bersemu merah.

"Temen doang, Bang."

Duh, agak nyut dikit ya dengarnya.

Tidak apa-apa, kamu sudah biasa.

"Halah sa ae lo. Semua orang juga tahu kali kalian pacaran."

Haknyeon hanya terkekeh, menolak untuk meladeni lebih jauh. Sementara kamu hanya tersenyum malu.

"Pinjem hp lo dong."

"Nggak mau."

"Ayolah."

"Bilang dulu 'Haknyeon ganteng, pinjem hpnya dong.' trus akhirnya pake muach."

One Shots [𝑻𝑯𝑬 𝑩𝑶𝒀𝒁]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang