“Ih, anjir jadi pengen punya pacar.”
Kamu menjatuhkan dirimu ke atas kasurnya Jacob sambil mengerucutkan bibir. Mentang-mentang malam minggu dan besoknya hari Valentine, seluruh temanmu mengunggah foto dan video bersama pacar mereka. Tentu saja kamu iri.
“Cobbie, cariin gua pacar dong.”
“Makan es krim masih belepotan aja sok-sokan pengen punya pacar.”
Selepas berkata demikian, sebuah bantal berbentuk semangka mendarat dengan mulus di kepala pemuda itu. Ia meringis. “Sakit anjir.”
“Makanya cariin gua pacar!”
Sahabat sejak kelas 5 Sekolah Dasarmu itu menggeleng. “No. Kalau lo diapa-apain pacar lo gimana, duh. Digeprek terus digoreng garing yang ada entar guanya sama your mom.”
Kamu mendengkus. Kamu meraih bantal lain yang berada di kasur laki-laki itu dan memeluknya erat.
“Gimana kalau lo pacaran sama gue aja?”
Bantal itu terlempar begitu saja dan kembali mengenai Jacob tak sengaja. Serius, tidak sengaja. Kamu terlalu terkejut dengan apa yang pemuda bermarga Bae itu bilang sehingga kamu melempar bantal itu asal.
“Kok gua dilempar bantal lagi sih!?”
“Ya lo sendiri ngomong apa barusan!?”
Jacob memungut kedua bantal yang kamu lemparkan dan meletakkannya di kasur. Setelahnya ia membaringkan tubuhnya di sebelahmu. “Lo mau punya pacar, 'kan? Ya udah, sama gua aja.”
“Cobbie, perasaan itu bukan buat main-main,” peringatmu.
Jacob justru memutar tubuhnya menghadapmu dan menyelipkan anak rambut ke belakang telingamu. “Lo pikir gua main-main sekarang?” tanya laki-laki itu dengan nada rendah.
“Entahlah...”
“Gua serius, kok.” Jacob kembali memutar tubuhnya telentang, tetapi tangannya tetap berada di kepalamu dan mengusap rambutmu lembut.
“Kita bisa jalanin dulu, kalau cocok lanjut sampe pelaminan.”
“P-pelaminan!?”
Ia tertawa kecil. “Iya. Mau, 'kan?”
“O-oke...”
“Gak usah sering-sering ngehaluin cowok Wattpad. Udah ada gua yang jadi milik lo sekarang. Kalau ada apa-apa yang lo mau bilang aja ke gua, understand?”
Kamu mengangguk. Jacob menaikkan salah satu sudut bibirnya dan menepuk puncak kepalamu. “That's my girl.”
🌹🌹🌹
Valentine's day. Hari di mana semua orang memberikan cokelat kepada orang-orang yang dikasihinya.
Sebenarnya, kamu sudah membeli banyak cokelat. Sudah beberapa kamu berikan untuk orang tuamu dan teman dekatmu. Masih ada 3 buah cokelat yang niatnya ingin kamu berikan kepada Jacob, tapi kamu ragu. Sebab Jacob nyaris tidak bisa dihubungi seharian ini.
Biasanya, Jacob tidak pernah seperti ini. Sesibuk apapun dia, pasti akan tetap menghubungimu. Hal itu sangat tidak biasa dan membuatmu merasa khawatir.
Gawai di tanganmu teremas kuat. Berkali-kali kamu berusaha menghubunginya, spamming, bahkan bertanya kepada kakak laki-lakinya. Akan tetapi, semua tetap tidak membuatmu lantas tahu ia ke mana.
Kamu memeluk bonekamu erat. Menenggelamkan wajahmu pada boneka itu. Berharap dalam diam jika pemuda manis itu segera kembali.
Kamu tidak yakin kamu khawatir padanya karena dia pacarmu. Dari awal kamu memang selalu bersamanya, hampir 24 jam. Laki-laki yang sebelumnya menyandang status sebagai sahabat sedari kecilmu itu selalu ada untukmu, malah dia yang sering mencarimu jika kamu menghilang. Pasti, itulah kenapa kamu khawatir dengannya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shots [𝑻𝑯𝑬 𝑩𝑶𝒀𝒁]
Fanfictionjust some imaginations to make your heart warm. (DISCONTINUED) Most Impressive Ranking #2 Halu 16-10-2020 #7 theboyz 01-02-2021 #3 Tbz 08-04-2023