Silahkan diputar lagu Close As Strangers - 5 Seconds Of Summer biar lebih ngefeel.
🌹🌹🌹
❝Six weeks since I've been away
And now you're sayin' everything has changed
And I'm afraid that I might be losing you.❞🌹🌹🌹
First Person Point of View.
“Jakey, baru enam minggu kamu pergi tapi aku ngerasa banyak hal berubah.”
Aku menghela napasku. Tanganku meremas ponselku kuat, sambil membalas ucapan seseorang di seberang sana dengan lirihan. “Iya.”
“Jakey, aku nggak bisa. Aku bener-bener nggak bisa hubungan jarak jauh,” ujarnya lirih.
“Tapi aku nggak mau kehilangan kamu,” kataku tegas.
“Aku juga nggak mau kehilangan kamu, Jakey. Aku cuma... Nggak bisa.” Ia menghela napas panjang. “Pasti salah satu dari kita ada yang harus tidur terlambat atau bangun lebih pagi dari biasanya karena zona waktu, padahal kita berdua sama-sama sibuk dan capek.”
Aku menundukkan kepalaku dan mengangguk. Dia benar. Semua ini karena zona waktu yang tidak bisa disalahkan.
Baru saja aku ingin menjawab, dia melanjutkan ucapannya. “Kamu tahu, 'kan udah berapa banyak telepon kita yang berakhir kamu ketiduran? Atau, berapa banyak janji teleponan yang batal karena aku ada urusan mendadak?”
“Aku tahu,” jawabku lirih. “I wish I was back home next to you.”
“No, Jakey. Kamu nggak boleh nyesel sama pilihan kamu sendiri. Ini 'kan cita-cita kamu dari dulu.”
Dia merubah nadanya menjadi agak ceria, membuatku justru semakin tersiksa. Rasanya seperti dicekik oleh sesuatu, dan semakin aku melawan rasanya semakin sakit.
“Kita bertahan, ya? Aku tahu rasanya berat dan sulit, tapi aku mohon jangan menyerah,” bisikku dengan suara bergetar. C'mon Jacob, jangan cengeng.
Suara helaan napas lagi-lagi terdengar di sebelah sana. “Aku nggak bisa janji, tapi aku bakal berusaha.”
Aku tersenyum. Setidaknya rasa sesak di dadaku sudah terangkat, walau hanya sedikit. Dan aku tahu, dia pasti merasakan hal yang sama di seberang sana.
“I love you, Y/N. Please wait for me to come back.”
🌹🌹🌹
❝You feel a little bit further away
And I don't know what to say.❞Telepon waktu itu adalah telepon terakhir yang kami lakukan. Sejak saat itu, kami selalu sibuk. Telepon selalu tidak diangkat olehnya, bahkan pesan yang dikirim selalu dijawab beberapa jam dan beberapa hari setelahnya.
Aku merasa, dia jauh. Setiap malam aku semakin gila memikirkan kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi di sana. Setiap saat waktu semakin menjauhkan kami.
Rasanya menyesakkan.
Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan kepadanya. Semakin hari aku semakin kehabisan topik untuk dibicarakan dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shots [𝑻𝑯𝑬 𝑩𝑶𝒀𝒁]
Fanfictionjust some imaginations to make your heart warm. (DISCONTINUED) Most Impressive Ranking #2 Halu 16-10-2020 #7 theboyz 01-02-2021 #3 Tbz 08-04-2023