“Kamu betah banget sih menjomblo. Masih nungguin yang si ono mengkhitbah?” tanya teman sebayamu sambil terkekeh. Kamu hanya mengangguk dengan senyum masam.
“Mau nunggu sampai kapan dia mengkhitbah kamu? Dia masih sekolah, Y/N.”
“Insha allah, akan selalu aku tunggu, mau sampai aku jadi perawan tuapun aku nggak masalah,” jawabmu penuh keyakinan.
“Hadeh, bucin tingkat akut. Aku kalau jadi kamu udah aku terima khitbahnya si Hyunjae,” ujar temanmu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. “Tajir, ganteng, agamis pula. Malah ditolak. Heran aku mah sama kamu.”
Achmad Jaehyun atau yang sering dipanggil Hyunjae itu sempat mengkhitbahmu beberapa bulan yang lalu. Tetapi karena kamu masih setia menunggu seseorang, akhirnya kamu menolak khitbahnya. Padahal kamu tahu betaa unggulnya laki-laki itu. Kaya raya, cerdas, tampan, dan agamanya kuat. Bisa dibayangkan betapa bahagianya kamu apabila kamu menerima khitbahnya.
“Ya udah. Kamu minta aja sama bapak kamu buat ke rumah Hyunjae,” ujarmu enteng.
“Gila ah kamu. Udahlah, aku mau pulang. Kamu hati-hati ya, sabar aja jadi perawan tua. Assalamualaikum.”
Kamu melambai ke arah temanmu itu dengan wajah agak muram. “Wa'alaikumsalam.”
Tiba-tiba gawaimu bergetar. Kamu meraihnya lalu melihat notifikasi dari seseorang yang kamu tunggu.
Haknyeon
|Assalamualaikum kak
|nanti ke majelis nggak?|Wa'aaikumsalam
|Iya, kenapa memangnya?Afnan Haknyeon Safiq. Seorang laki-laki yang rela kamu tunggu khitbahnya. Umurnya lebih muda darimu. Dulu kamu adalah kakak kelasnya. Kalian bertemu di satu ekskul yang sama, yaitu ekskul nasyid. Dari sana kalian kenal dekat.
Ternyata kalian masuk klub yang sama, yaitu klub Baca Tulis Qur'an. Walau pertemuan kalian di BTQ tidak sesering di nasyid karena laki-laki dan perempuan dipisah.
Setelah kamu lulus, kalian kembali dipertemukan di dalam majelis keagamaan yang sama. Tidak bisa dibilang majelis juga karena hanya berisikan muda-mudi yang ingin memperdalam ilmu agama mereka dengan cara sharing. Tak jarang mereka mengadakan acara untuk merayakan hari keagamaan seperti Maulid Nabi.
Karena pertemuan itu, lama-kelamaan kamu mulai jatuh cinta dengan perangainya. Apalagi saat kamu tidak sengaja mendengarnya sedang membaca Al-Qur'an. Walau umurnya lebih muda darimu, dia justru lebih semangat untuk menyebarkan kebaikan dan menaati segala larangan serta perintah-Nya.
Orangnya memang tidak terlihat romantis, justru malah kelihatan menjaga jarak dengan lawan jenis, tak terkecuali denganmu. Itulah kenapa kamu memilih untuk mencintainya dalam diam dan menunggunya mengkhitbahmu suatu hari nanti.
Kamu beristigfar dalam hati. Sudahlah, jodoh hanya Allah Sang Maha Pembolak-balik Hati yang tahu. Kamu cukup berdoa saja agar Sang Pujaan Hati bisa menjadi jodohmu.
🌹🌹🌹
“Y/N, kamu tau nggak?”
“Astagfirullah, Yuqi. Nggak boleh ghibah.”
“Eh, iya astagfirullah. Eh, apaan sih aku nggak mau ghibah tau.”
“Terus apaan?”
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shots [𝑻𝑯𝑬 𝑩𝑶𝒀𝒁]
Fanfictionjust some imaginations to make your heart warm. (DISCONTINUED) Most Impressive Ranking #2 Halu 16-10-2020 #7 theboyz 01-02-2021 #3 Tbz 08-04-2023