2 - Hyunjae

10.3K 871 191
                                    

"Kakak!"

Hyunjae memutar bola matanya begitu suara cemprengmu merangsek ke indra pendengarannya. Kamu tersenyum lebar sambil menyibakkan rambutmu yang baru saja dipotong sebahu.

"Aku kemarin potong rambut dong. Gimana? Tambah cantik, kan?" tanyamu bersemangat.

Hyunjae hanya mengangkat bahunya. "Biasa aja."

"Aish, kakak ini. Gak pernah mau ngaku kalau aku sebenernya memang cantik."

Hyunjae mendengus. "Emang nggak."

"Kakak tsundere, ya." Kamu menutup mulutmu dengan telapak tangan lalu tertawa. Laki-laki yang lebih tua darimu itu hanya menghela napas. Berusaha tidak mempedulikanmu.

"Jalan-jalan yuk, Kak." Tanpa menunggu jawaban dari Hyunjae, kamu menjawat tangan Hyunjae dan menariknya pergi. Hyunjae tidak melawan karena dia tau tidak ada gunanya membantah keinginanmu.

Kamu berjalan dengan riang di sebelah Hyunjae hanya membisu sambil menatap jalan dengan datar. Sesekali kamu menggodanya karena wajahnya yang datar itu tapi tidak di gubris oleh Hyunjae.

"Mau pesan apa?" tanya Hyunjae begitu kamu menduduki kursi di sebuah café. Kamu mengerucutkan bibirmu. "Kakak masa nggak inget kesukaan aku, sih."

Hyunjae menghela napas. Dia pergi untuk memesan, meninggalkanmu yang tersenyum sambil menandangnya dari jauh.

Hyunjae itu adalah tetanggamu. Pertemuan pertamamu dengannya tidaklah terlalu menyenangkan, tapi pantas untuk dikenang. Kamu nyaris terjatuh di depan rumahmu dan berhasil diselamatkan oleh Hyunjae. Saat itu juga kamu langsung jatuh cinta padanya. Sejak saat itu kamu selalu mengikuti laki-laki itu dan mengganggunya. Semakin kamu berada di dekatnya, semakin kamu merasa ditarik ke dalam pesonanya yang memabukkan. Siapa yang tidak menyukai laki-laki tinggi, tampan, dan bersuara layaknya malaikat seperti Hyunjae?

Sayangnya, Hyunjae itu terlalu tsundere. Kamu selalu yakin bahwa Hyunjae juga menyukaimu, dilihat bagaimana dia selalu muncul sebagai pahlawan saat kamu dalam masalah. Tapi dia tidak pernah mau mengakui perasaanya sendiri dan cenderung bersikap dingin dan cuek saat berada di dekatmu. Itu sebabnya kamu selalu menggodanya karena kamu juga ingin mendengar pengakuan darinya, walau entah kapan laki-laki itu akan melakukannya. Saking bucinnya kamu sampai memotong rambutmu sebahu karena Hyunjae terlihat menyukai perempuan berambut pendek.

"Jangan begong."

"Kakak tadi pesenin aku apa?"

Hyunjae menarik kursi di hadapanmu dan duduk di sana tanpa menjawab pertanyaanmu sama sekali. Kamu menggembungkan pipi. Beberapa saat setelah melakukan itu, pesanannya datang.

"Ih kakak tau deh kesukaan aku!" Kamu tertawa lalu langsung meminum latte yang masih hangat itu. Lagi-lagi Hyunjae tidak mengacuhkan perkataanmu.

"Kakak hari ini ganteng banget deh," ujarmu, berniat menggodanya. Hyunjae refleks menunduk, kebiasannya saat kamu memujinya.

Kamu berdecak kesal. "Dipuji bukannya muji balik gitu."

"Kalau muji orang biar dipuji balik, mending gak usah muji sekalian deh," kata Hyunjae. Kamu mengangguk-angguk lalu menyelipkan rambut ke belakang telingamu.

"Hyunjae?" panggil seseorang bersuara asing. Kamu menoleh kepada gadis yang berdiri di sebelah Hyunjae.

Hyunjae mengengkat kepalanya. Kamu melihat kehangatan saat laki-laki itu menatap perempuan di sebelahnya. Kamu merasakan api cemburu membara di dalan hatimu. "Widih, dah lama nggak ketemu."

Kamu tidak lagi mendengarkan percakapan mereka, malah tenggelam dalam pikiranmu sendiri. Hyunjae tampak beramah tamah dengan perempuan itu, berbeda saat dia sedang berbicara bersamamu. Bahkan terkadang dia tidak menatapmu saat berbicara. Laki-laki itu juga terlihat jauh untuk digapai dan sangat memberikan jarak antara kamu dengannya. Berbeda sekali saat Hyunjae bersama perempuan itu.

One Shots [𝑻𝑯𝑬 𝑩𝑶𝒀𝒁]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang