41 - Sangyeon

867 77 23
                                    

Akhirnya, setelah penantian panjang, hari ini datang juga. Kamu berdiri di dalam bioskop, dua tiket Suzume di tanganmu dengan senyuman cerah. Setelah mengambil beberapa foto, kamu mengunggahnya di story aplikasi berwarna hijau, pamer.

Tentu saja, sesuai ekspektasi, film buatan Makoto Shinkai tidak mengecewakan.

Euforia tidak berakhir begitu selesai filmnya. Bahkan kamu masih sesenggukan lebay sambil mengguncang tubuh temanmu berkali-kali.

"Cuy udah cuy, nangis mah nangis aja jangan goyang-goyangin badan gue, astaga." Temanmu mendesis, menepis tanganmu paksa menjauhi tubuhnya setelah membiarkanmu selama beberapa saat.

"Gak, gak bisa. Jinny - huweeee."

Jinny berjalan cepat, meninggalkanmu yang masih sesenggukan bagai anak kecil di belakangnya. "Gak kenal gue gak kenal."

Tiba-tiba gawaimu berbunyi. Saat dilihat, sebuah nama familiar muncul paling atas pada tampilan antarmuka aplikasi perpesanan hijau itu.

Sangyeon

|Nonton Suzume di mana?

Central Park|
Kenapa?|

|Gue lagi di situ juga

Mau ketemuan?|

|Boleh
|Lo masih di CGV?
|Gue di Gramedia

Oke, gue ke Gramed|

"Eh, ada temen gue di sini. Dia mau ketemuan. Boleh, 'kan?"

"Ya boleh, masa gak boleh. Temen lo ini. Btw, nanti sekalian beli roti ya."

Setelah berjalan selama beberapa saat, matamu menangkap sosok yang lumayan tinggi dengan kemeja dan celana panjang hitamnya berjalan ke arahmu. Saat ia juga menyadarimu, kedua sudut bibirnya terangkat malu-malu. Ia memalingkan wajahnya saat sudah berhadapan denganmu.

Dia Sangyeon. Kalian berteman sejak SMP, tetapi jarang sekali bertemu secara langsung. Sebab sebagian besar masa SMP dihabiskan dengan pembelajaran jarak jauh. Setelah lulus, kalian tidak satu sekolah. Sangyeon melanjutkan ke sekolah kejuruan, kamu melanjutkan ke sekolah menengah atas. Uniknya, ternyata sekolah Sangyeon sangat dekat dengan rumahmu, hanya berjarak dua menit jika berjalan kaki. Itu membuat kalian beberapa kali berpapasan saat berangkat sekolah, tetapi tanpa percakapan apa-apa.

Seminim itu pertemuan langsung kalian, hingga rasanya canggung bertatapan langsung dengan laki-laki yang lebih tinggi darimu itu. Padahal saat berbincang secara virtual, segala hal dibahas begitu saja tanpa rasa malu.

"Halo?" sapanya, yang terdengar bertanya. Ia memegang ujung kemejanya, tampak gugup.

"Biasa aja kali, kayak baru pertama kali ngeliat gue." Kamu menatap belakangnya, mencari sosok yang mungkin akan muncul. "Sendirian?"

"Iyalah, mau sama siapa lagi?" Kamu mengangkat bahu, bergumam, "ya mungkin aja sama temen."

"O iya, ini temen gue, Jinny. Kita satu SMP, tapi kayaknya lo gak kenal deh," ujarmu ragu sambil menunjuk Jinny yang tersenyum sok kalem.

"O, Sangyeon? Gue sering lihat sebelum PJJ melanda. Lo yang selalu berduaan sama Jacob, 'kan? Udah kayak anak kembar anjir."

Sangyeon hanya menjawab dengan gumaman kecil, sedikit tidak setuju dengan ungkapan 'anak kembar' Jinny. Kamu terkekeh, berusaha mencairkan suasana yang sangat canggung. Aneh banget canggung gini.

One Shots [𝑻𝑯𝑬 𝑩𝑶𝒀𝒁]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang