9 - Younghoon

7K 616 337
                                    

Genre baru. Semoga suka


🌹🌹🌹

“Woi Nyet, ini kita serius mau masuk ke rumah hantu?” tanya Chanhee dengan suara bergetar.

Changmin menyeringai sambil mengangguk ke arah Chanhee. “Kenapa? Takut?”

Chanhee mendelik kesal ke arah Changmin. “Nggak ya! Cowok sejati nggak takut sama yang namanya wahana rumah hantu,” ujar Chanhee sambil mengigit kukunya. Kamu tertawa melihat laki-laki itu yang berusaha menutupi rasa takutnya.

“Nggak usah ketawa lo, Y/N! Gue jamin seratus persen lo bakal ngejerit di dalem sana.” Kali ini Eunseo yang berbicara. Kamu tersenyum miring kepada Eunseo sambil menaikkan alis sebelahmu, membuat gadis itu menjulurkan lidahnya.

“Bacot lo semua. Tinggal masuk doang susah amat.” Kevin, dengan santainya berjalan duluan. Namun tinggal beberapa langkah lagi untuk masuk ke dalam rumah hantu, Kevin menarik Juyeon untuk berjalan di depannya.

“Apa sih, kok tarik-tarik gue, Sat?!” Juyeon menepis tangan Kevin. Dari wajahnya laki-laki itu juga kelihatan ketakutan, tapi berusaha terlihat cool karena Eunseo, pacarnya ada di sini.

Changmin mendorong kedua laki-laki yang sedang berdebat itu sehingga mereka berdua masuk ke rumah hantu. Setelah itu dia menginstruksikan yang lain untuk menyusul.

“Ih, gue mau deket-deket Juyeon aja,” kata Eunseo sambil memeluk lengan Juyeon. Lagi-lagi Juyeon berusaha untuk biasa saja padahal dalam hati ingin mengumpat kepada Changmin.

Tiba-tiba hantu berambut panjang dengan seorang bayi penuh darah muncul tepat di sebelah Chanhee, membuatnya menjerit ketakutan.

“AAAAAH, MAMAH CHANHEE PENGEN PULAAANG,” teriak Chanhee lalu lari ke arah pintu mereka masuk tadi.

Changmin tertawa terbahak-bahak melihat sahabatnya yang ketakutan. Kamu mencolek Changmin sambil menggeleng, bermaksud memberikan kode untuk tidak mentertawakan Chanhee. Padahal kamu juga sedang menahan tawa.

“Keb, depan gue napa. Lo laki tapi kok penakut banget sih,” omel Eunbi atau yang sering dipanggil Sinbi. Tangannya memaksa Kevin untuk berjalan di depan tepat di sebelah Juyeon. Mau tidak mau Kevin menurutinya dengan pasrah.

“ANJIR APAAN ITU MAMAK.”

“YA GUSTI NU AGUNG ASTAGFIRULLAH JUYEON KEMBARAN LO.”

“BABI, BABI, BABI.”

“EMAK, BAPAK, KAKEK, NENEK, KAKAK, ADIK, HUWAAAA EMAKKKKKKKK.”

“ANJIR UDAHLAH GAK LAGI-LAGI GUE MASUK KE SINI.”

Di saat sahabat-sahabatmu menjerit, kamu justru terkekeh bersama Changmin. Kamu sama sekali tidak takut dengan hal-hal yang berbau horor seperti ini, karena menurutmu manusia dan takdir lebih menyeramkan dari perwujudan hantu sendiri. Begitupun dengan Changmin, bahkan dia malah menggemari Annabelle sampai wallpaper handphone-nyapun Annabelle.

“Demi apapun gue nggak mau lagi-lagi masuk ke rumah hantu,” kata Kevin sambil berusaha menenangkan Sinbi yang menangis. Juyeon yang masih sawan hanya mengangguk-angguk saja.

Eunseo menyodorkan sebuah air mineral kepada Juyeon yang hanya ditatap olehnya. Changmin tertawa sambil memukul kepala Juyeon pelan. “Itu, Bego. Cewek lo ngasih minum malah di diemin.”

Kamupun ikut meledeknya. “Jurignya belom keluar itu, Min. Makanya masih bengong.”

“Lo! Y/F/N! Sama sekali nggak ada takut-takutnya. Heran gue! Gue sumpahin pacaran ama setan lo!” kata Sinbi sambil menunjukmu.

One Shots [𝑻𝑯𝑬 𝑩𝑶𝒀𝒁]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang