17 - Sunwoo

6.2K 469 142
                                    

Sambil diputar lagu Safety Pin - 5 Seconds of Summer biar lebih ngefeel.

🌹🌹🌹

Broken boy meets broken girl.

🌹🌹🌹

Hujan masih meneteskan rintiknya, tanpa mau tahu tentang ribuan orang yang kesusahan berteduh. Namun, kamu justru malah berdiam diri di bawah hujan. Sama sekali tidak ada niatan untuk berteduh. Terduduk di sebuah kursi di depan Sungai Han sambil menikmati hujan. Lebih tepatnya, kamu sedang menangis di bawah hujan.

Rasanya baru kemarin kamu merasa kebahagiaan. Hidup memang tidak pernah membiarkanmu berbahagia lama. Semesta punya alurnya sendiri untuk menjeratmu dalam kesedihan.

Kamu baru saja ditinggalkan ayahmu untuk yang selama-lamanya. Dan belum ada seminggu semenjak kepergian ayahmu, ibumu mengusirmu dari rumah. Dia pasti sudah lama menunggu waktu yang tepat untuk mengusirmu, anak kandungnya sendiri.

Karena kamu tidak punya siapa-siapa lagi di sini, mau tidak mau kamu harus mencari tempat tinggal dan tentu saja harus murah. Kamu hanyalah seorang gadis yang bekerja di sebuah restoran kecil.

Koper adalah satu-satunya benda yang kamu bawa. Ibumu tidak membiarkanmu membawa benda selain pakaian dan beberapa barang pribadimu. Bahkan payung dan jas hujan saja kamu tidak memilikinya.

Kamu meremas rokmu kuat. Tidak mempedulikan ribuan tetes hujan yang menghantammu dan pandangan orang yang memandangmu aneh.

Terdengar suara langkah yang tergesa-gesa dari kananmu. Tak lama langkah itu berhenti tepat di sebelahmu. Kamu melihat seorang laki-laki sebayamu berdiri di sana, kebasahan. Kamu hanya menatapnya, tidak berniat berbasa-basi dengan orang itu.

Tiba-tiba terdengar suara isakan darinya. Pelan namun masih terdengar jelas olehmu. Laki-laki itu menunduk sambil membelakangimu, meremas pakaiannya sendiri sambil terisak. Sesekali tangannya bergerak untuk menyeka air matanya yang sudah bercampur air hujan. Sepertinya ia tidak menyadari keberadaanmu.

Sepertinya laki-laki itu bernasib tidak lebih baik darimu, atau justru lebih buruk.

Kamu membuang muka. Tidak, jangan ikut campur masalah orang lain. Kamu sendiri bahkan tidak bisa membuat hidupmu menjadi lebih baik.

Akhirnya kamu memilih ikut menangis bersama orang asing di sebelahmu tanpa suara. Entah kenapa kamu merasa lebih baik, karena kamu tidak merasa sendirian.

Tak lama berselang, hujan berhenti. Menyisakan tanah yang basah dan aroma hujan yang khas. Laki-laki itu lantas berlari menjauh tanpa berbicara sepatah katapun. Tidak peduli dengan jalanan yang basah dan licin akibat hujan.

Kamu berdiri lalu menarik kopermu menjauh dari sana. Sekarang harusnya kamu memikirkan di mana kamu akan tinggal, daripada laki-laki asing yang menangis bersamamu di bawah hujan.

🌹🌹🌹

Di sinilah kamu. Tempat yang sama dengan tempat di mana kamu menangis dua hari yang lalu. Harusnya kamu pulang sekarang, tetapi kamu malah memberhentikan diri untuk duduk di sini.

Dan hari ini hujan lagi. Sepertinya langit tahu kamu sedang tidak baik-baik saja, sehingga ia menemanimu menangis dengan hujannya.

Kamu kebasahan. Payung milik tetangga baik hati yang meminjamkanmu tidak kamu gunakan sama sekali. Kamu hanya menyenderkannya di kursi dengan keadaan tertutup.

Kamu memejamkan matamu. Menikmati air hujan yang menetes di sekujur tubuhmu. Berusaha menenangkan diri saat sesak itu datang lagi.

One Shots [𝑻𝑯𝑬 𝑩𝑶𝒀𝒁]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang