Tanpa Kabar

150 24 6
                                    

          Selamat malam minggu!!!!
Kalian apa kabar? Lagi ngapain?
Akhirnya Indira update juga hehe
Maaf ya nunggunya lama:(

Semoga bisa mengobati sedikit rasa rindu kalian ke Indi:)

Selamat membaca^^

------


     Sudah dua hari semenjak kejadian di rumah sakit, Indi belum juga mendapat kabar dari Dewa. Bahkan mereka bertiga tidak datang ke sekolah. Selama dua hari ini juga, Beni selalu menemani Indi.

"Halo Beni,"

"Ndi, lo udah makan malam?" tanya Beni lewat telepon.

"Belum. Indi gak laper," jawab Indi masih bersantai ria di kasurnya meskipun jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam.

"Mau nasi goreng gak? Lani nyuruh gue beliin nasi goreng. Lo mau ikut?" ucap Beni.

"Boleh deh. Indi siap-siap dulu," ucap Indi sambil bangkit dari tempat tidurnya.

"Iya,"

Indi masuk ke kamar mandi untuk mandi dan segera bersiap-siap. Saat keluar dari kamar mandi, teleponnya berbunyi.

Masih membawa handuk di tangannya, Indi mengangkat telepon yang ternyata dari abangnya.

"Halo,"

"Dek, lo lagi sama Dewa gak?" ucap Reza langsung menanyakan keberadaan Dewa, membuat Indi sedikit kesal.

"Gak!" jawab Indi ketus.

"Ketus amat! Dewa mana?" tanya abangnya lagi.

"Indi gak tau."

"Tumben, biasanya nempel mulu sama Dewa," ucap Reza menggoda Indi.

"Ya gak juga kali bang," ucap Indi dengan nada malasnya.

"Kalo lo ketemu Dewa, suruh dia ngangkat telepon abangnya. Dia gak bisa dihubungi dari kemarin," ucap Reza membuat Indi sedikit kaget. Ia kira hanya dia saja yang kehilangan kabar Dewa.

"Iya,"

"Yaudah. Lo udah makan?" tanya Reza.

"Baru aja mau keluar buat makan," jawab Indi.

"Sama siapa?" tanya Reza kepo.

"Sama temen," jawab Indi tak mengatakan nama Beni. "Udah ya bang, Indi mau siap-siap dulu. Bye!"

Telepon pun terputus. Indi lalu mencoba menghubungi Dewa.

"Nomor yang anda tuju, sedang berada di luar jangkauan."

"Ck. Masih belum bisa dijangkau."

---

Setelah selesai bersiap-siap, Indi turun ke bawah untuk menunggu Beni.

"Hai cantik!" sapa seseorang ketika Indi membuka pintu rumahnya.

"Astaga! Beni ngagetin aja! Indi kira belum nyampe," ucap Indi.

"Gue udah nyampe dari tadi kali! Lo nya aja yang lama! Dasar cewek! Ribet!" ucap Beni mementil kening Indi.

"Aish! Kebiasaan! Suka nyentil-nyentil sakit tau!" ucap Indi balik menabok Beni.

"Yaudah jadi berangkat gak nih? Cacing di perut gue udah pawai," ucap Beni. Indi menganggukkan kepalanya lalu mereka naik ke mobil Beni.

"Kenapa gak bawa motor aja?" tanya Indi.

INDIRA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang