Pilihan Indi

164 22 5
                                    

       "INDI GUE TUNGGU DI DEPAN!" teriak Beni ketika ia sudah lelah menunggu Indi. Ia dan Indi akan pergi ke suatu tempat yang Indi tak tahu.

"Indi lama ya siap-siap nya?" Indi datang dengan tak enak.

"Gak papa, apa sih yang nggak buat pacar gue," ucap Beni menggoda Indi. Ia dan Indi sudah resmi memulai hubungan.

"Beni bikin Indi malu!"

"Yuk naik!" ucap Beni.

Indi pun naik ke mobil Beni. Ia mengikuti kemana Beni pergi tanpa tahu tujuannya.

"Beni mau kemana emangnya?" tanya Indi penasaran.

"Udah lo nanti liat aja,"

Mobil Beni masuk me perumahan yang asing bagi Indi. Ia melihat keliling dan tak mengenali tempat itu.

"Yuk," Beni memegang tangan Indi dan masuk ke halaman rumah seseorang.

Setelah sampai di depan pintu, Indi mendengar percakapan orang-orang di dalam rumah itu.

"Lo tau Mama lo bunuh Mamanya Indi kan? Makanya lo lakuin itu waktu camping. Karena lo tau apa kelemahan Indi."

Suara Dewa membuat Indi mematung seketika. Lebih kagetnya lagi saat ia mendengar suara Mamanya.

"Kamu pikir kamu bisa hidup bebas setelah perbuatan yang kamu lakuin?" 

"Kalau iya kalian mau apa?! Lagi pula kalian tidak bisa tangkap aku bahkan ini sudah bertahun-tahun!"

Indi masih terdiam dan terkejut dengan apa yang ia dengar.

"Karena itu makanya kita tangkap sekarang aja!" 

"KALIAN MAU APA?! KALIAN TIDAK PUNYA BUKTI!" 

"WA! GUE UDAH BOLEH KELUAR GAK?!"

"I-itu suara Silvi..."

"Itu bukti yang kita dapat setelah 1 bulan ini,"

"SILVI! LO APA-APAAN?!"

"Gara-gara lo gue harus belajar akting untuk sebulan ini!"

"J-jadi mereka..." Beni langsung menggenggam erat tangan Indi.

"M-maksud lo?!"

"Lo pikir gue serius mau jadi saudara lo?! Ya kagak lah! Ini tuh cuma akting! Jangan baper lo! Mana kepedean Dewa mau sama lo lagi,"

"Masih mending adik gue kemana-mana," 

"Polisi! Tangkap mereka!"

"Ibu kami tangkap atas kasus pembunuhan. Silahkan ikut kami ke kantor."

"Mama!"

"Ikut sono lo! Gue bikin lo masuk penjara juga karena udah nyakitin sahabat gue!"

"MAMA!"

"DEBY!"

Polisi membawa Tari keluar dari rumahnya. Saat membuka pintu rumah, mereka terkejut melihat Indi dan Beni.

"Ini apa-apaan?"

"INDI?!"

"J-jadi Mama Tari itu, Mamanya Deby?" Indi menatap Tari yang menatapnya tersenyum.

"Kamu masih aja polos," ucap Tari terkekeh.

"NGAPAIN LO KE RUMAH GUE?! PUAS LO?! PUAS LO BIKIN HIDUP GUE KAYAK GINI?!" Beni langsung melindungi Indi dari macan betina yang baru saja keluar dari kandangnya.

INDIRA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang