Tanaman

225 37 0
                                    

Selamat malam!
Gimana kabarnya?
Semoga sehat terus ya!

Semoga suka part ini^^
Selamat membaca❤️

------

"Maaf, tapi kamu telah membuatku kecewa."

- Indira Gialova Danendra -

---

    Bel pulang berbunyi. Indi yang sudah tidak sabar untuk bertemu dan bermanja dengan kasur empuknya dengan kecepatan kilat membereskan bukunya.

"Pelan-pelan Ndi, lagian kasur lo gak akan pindah," ucap Silvi melihat Indi yang terlalu buru-buru.

"Indi udah pengen rebahan tau Silvi!" ucap Indi tak mendengarkan ucapan Silvi.

"Kayak dikejar maling lo Ndi!" teriak musuh bebuyutan Indi yaitu Beni.

"Diem! Jangan ikut campur urusan Indi!" ucap Indi mencoba tak mencari masalah namun ya namanya Beni gak akan nyerah sampai ia dan Indi beradu mulut.

"Eits! Jangan buru-buru pulangnya! Rumah lo masih di atas tanah yang sama kok," ucap Beni menghalangi Indi.

"Aduh Beni minggir sedikit!" ucap Indi mendorong Beni ke samping namun tak membuahkan hasil. Beni malah merangkul Indi dan berjalan bersama membuat Silvi menghela napas karena ditinggal.

"Nanti mau ikut gue gak?" tanya Beni kepada Indi.

"Kemana? Gak mau ah Indi udah ada janji sama Dewa," ucap Indi menolak sebelum Beni menjelaskan.

"Yah padahal gue mau ngajak lo main ke mall," ucap Beni membuat Indi berbinar namun Indi tetap pada pendiriannya.

"Main aja sendiri," ucap Indi acuh.

"Yaudah bye!" Beni lalu melepas rangkulannya dan pergi ke parkiran mendahului Indi dan Silvi.

"Silvi nanti mau ngapain? Main ke rumah Indi yuk kalo Indi udah selesai beli bunga," ucap Indi.

"Gue...nanti ada kerjaan! Jadi gak bisa main," ucap Silvi. Indi hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Barang-barang Silvi yang masih di rumah Indi gimana?" tanya Indi.

"Gue sekarang ambil dulu sebelum pulang," ucap Silvi.

"Yaudah bareng Indi aja pulangnya," ucap Indi mengajak Silvi untuk naik ke mobilnya. Mereka pun naik lalu menuju ke rumah Indi.

---

Di saat semua orang sudah pulang ke rumahnya masing-masing, Dewa dan Deby masih di sekolah. Mereka masih membicarakan hal yang sama seperti siang tadi.

"Jadi nanti keluarga lo ada pertemuan?" tanya Dewa. Deby mengangguk sebagai jawabannya.

"Gue pengen ngerasain hidup kayak anak-anak yang lain Wa, gue gak mau gini terus karena orang tua gue," ucap Deby menundukkan kepalanya.

Dewa lalu menyuruh Deby menatapnya.

"Ada gue. Kalo nanti ada apa-apa, lo bisa hubungin gue," ucap Dewa. Deby menganggukkan kepalanya mempercayai Dewa.

"Sekarang kita pulang," ucap Dewa mengajak Deby pulang. Koridor dan parkiran sekolah sudah sangat sepi dan tidak ada yang melihat mereka kecuali satu orang yang melihat dari kejauhan sembari menggelengkan kepalanya.

---

Indi dan Silvi sudah sampai di rumah Indi. Silvi pun mengemasi barang-barangnya. Ia juga sudah memesan taksi yang sudah menunggunya di bawah.

INDIRA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang