Beautiful Memories

466 42 5
                                    

Hai!!!
Gimana kabarnya???
Masih nungguin gak?🌚
Selamat membaca^^

---

"Terima kasih, Dewa."

- Indira Gialova Danendra -

--------------


Indi dan siswa-siswa lainnya mulai mengemas barang-barang mereka. Mereka akan pulang sore hari ini.

"Ndi ini punya lo kan?" tanya Liora menunjukkan sebuah senter kepada Indi. Indi pun menganggukkan kepalanya.

Liora memberikan senter Indi. "Makasi ya," ucap Indi

"Deb, katanya pembagian bus nya sama kayak kemarin ya?" tanya Tia kepada Deby yang sedang mengemas barang-barangnya.

"Iya," jawab Deby sedikit melirik ke arah Indi namun Indi memilih untuk pura-pura tidak melihat Deby.

"Ndi! Lo udah selesai belum?" tanya Silvi yang baru saja datang ke tenda Indi.

"Bentar lagi," jawab Indi.

"Oh ya gue mau bilang kalo nanti kita pindah bus ke busnya Dewa sama Rio," ucap Silvi melirik Deby.

Deby yang mendengar itu menghentikan kegiatannya dan mengerutkan dahinya.

"Dewa yang minta soalnya dia takut lo kenapa-kenapa kayak kemarin," ucap Silvi menaikkan volume suaranya.

Indi yang mulai merasa tidak enak langsung segera menyelesaikan kegiatannya.

"Udah selesai Silvi, yuk keluar aja," ucap Indi yang merasakan hawa panas di sekitarnya.

"Yaudah yuk Dewa juga udah nungguin lo," ucap Silvi tersenyum.

Indi dan Silvi pun segera keluar dari tenda Indi. Deby menatap kepergian Indi dan Silvi. Entah apa yang ia rencanakan lagi.

"Duh Silvi ngapain sih bilang kayak tadi," ucap Indi ketika mereka sudah agak jauh dari tenda Indi.

"Udah lo diem aja. Lo gak liat tadi muka kesalnya Deby? Gue aja nahan tawa liatnya," ucap Silvi terkekeh.

"Dasar,"

"Indi! Silvi!" panggil seseorang dari belakang mereka.

"Rio? Kenapa?" tanya Indi menatap Rio bingung.

"Kalian pindah ke bus gue kan?" tanya Rio senang.

"Itu bukan bus milik lo," ucap Silvi sinis. Indi langsung menyenggol Silvi.

"Iya. Tapi kenapa guru ngebolehin kita pindah?" tanya Indi bingung.

"Bilang makasi dulu dong sama gue," ucap Rio menyombongkan dirinya. Indi dan Silvi menaikkan sebelah alisnya tak mengerti.

Flashback.

Rio keliling tempat camping untuk mencari guru di bagian keamanan. Ia lalu tak sengaja melihat Pak Bejo sedang patroli.

"Pak Bejo!" panggil Rio

"Kenapa Rio? Kamu sudah selesai mengemas barang-barang?" tanya Pak Bejo.

"Sudah dong Pak! Saya kan make jurus jutsunya naruto!" ucap Rio sembari menyisir rambutnya kebelakang menggunakan tangannya.

"Jut-justu apaan? Kenapa bapak baru dengar?" tanya Pak Bejo bingung.

"Bapak kan lahirnya di zaman purba, jadi bapak gak tahu! Bapak kan manusia purba yang kebetulan belum punah!" ucap Rio membuat wajah Pak Bejo langsung memerah.

INDIRA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang