Khawatir?

626 42 2
                                    

Hai!!
Gimana kabarnya?
Masih betah karantina?
Dewa sama Indi balik nih!
Semoga suka^^

--------------------

"Indi gak bakal kenapa-kenapa. Dewa akan jaga Indi kan?"

- Indira Gialova Danendra -

-------

Setelah pulang sekolah, Indi dan Silvi menuju ruang musik untuk mengikuti ekstra.

"Katanya pas acara ulang tahun sekolah, akan ada yang dipilih buat tampil," ucap Silvi

"Emang iya?" tanya Indi. Silvi menganggukkan kepalanya.

"Semoga bukan Indi," ucap Indi. Ia tidak suka menjadi pusat perhatian orang-orang.

"Kayaknya sih lo. Suara lo bagus dan lo juga jago main alat musik," ucap Silvi.

"Indi gak mau," ucap Indi. Mereka pun sampai di ruang musik. Beberapa orang juga sudah ada di sana.

"Pelatihnya belum datang?" tanya Silvi kepada salah satu anak di sana. Anak itu menggelengkan kepalanya.

Setelah lama menunggu, pelatihnya belum juga datang. Indi dan Silvi pun mulai bosan.

"Pelatihnya mana sih?!" ucap Indi kesal. Tak lama kemudian, seorang siswa anggota ekstra seni musik datang dan mengatakan kalau pelatihnya tidak bisa datang. Mereka pun dipulangkan.

"Tau gini kita gak usah nunggu aja tadi!" ucap Silvi kesal. Indi mengangguk menyetujui ucapan Silvi.

"Lo pulang sama siapa? Kan abang lo udah di Bandung," ucap Silvi. Seseorang lalu memanggil dari arah lapangan basket.

"Woi!" teriak orang itu yaitu Dewa. Indi menyuruh Silvi untuk menemaninya menghampiri Dewa.

"Kenapa?" tanya Indi.

"Lo pulang duluan aja, gue masih ekstra," ucap Dewa.

"Lo gimana sih?! Lo dong yang harusnya nganter Indi!" Ucap Silvi kesal.

"Ck. Gue bilang gue masih ekstra," ucap Dewa kesal. "Kenapa gak lo aja? Lo kan sahabatnya," lanjut Dewa. Silvi terdiam tidak bisa menjawab.

"Yaudah kalian jangan debat. Dewa lanjutin aja ekstranya, Indi pulang duluan. Yuk Sil!" ucap Indi menarik tangan Silvi. Dewa tak menghiraukan mereka berdua dan melanjutkan ekstranya.

"Tapi gue gak bisa nganter lo Ndi," ucap Silvi ketika mereka sampai di depan sekolah.

"Udah gak papa, Silvi pulang aja. Indi bisa pulang sendiri kok," ucap Indi tersenyum.

"Beneran gak papa?" tanya Silvi memastikan.

"Iya, buruan gih! Kasian sopir Silvi lama nunggunya," ucap Indi.

"Yaudah kalau gitu gue duluan. Kalau ada apa-apa langsung kabarin gue!" ucap Silvi yang dibalas anggukan oleh Indi. Silvi pun masuk ke mobilnya dan meninggalkan Indi.

Indi mulai berjalan meninggalkan sekolah. Ia ingin berjalan-jalan sebentar sebelum pulang.

"Enaknya Indi kemana dulu ya?" tanyanya pada dirinya sendiri.

INDIRA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang