Halte

728 48 4
                                    

Halo semua!!
Update lagi nih!
Semoga kalian suka ya^^

---------

Makasih ya Dewa udah mau
nemenin Indi. Hehe

- Indira Gialova Danendra -

-----

Setelah sampai di rumahnya, Dewa dihujani banyak sekali pertanyaan oleh bundanya, Anita.

"Kamu kenapa bisa gini sih?! Berantem?!" Ucap Anita terkejut melihat kondisi anaknya.

"Sedikit bun." Ucap Dewa memegangi bubirnya yang sedikit sobek.

"Bener-bener ni anak!" Anita menekan bibir Dewa yang luka.
"Sakit bun!"

"Lagian kenapa bisa berantem sih?! Kalo ayah kamu tahu bisa habis kamu!" Ucap Anita lalu mulai mengobati luka Dewa.

"Makanya jangan dikasi tahu biar Dewa gak dihabisin!" Ucap Dewa membuat Anita kesal.

"Kalo bunda ngomong jangan malah nyahut!" Dewa memutar bola matanya malas. "Jelasin ke bunda kenapa bisa berantem!" Ucap Anita namun Dewa tak menjawabnya.

"Kok malah diem? Bunda nanya Dewa!" Dewa menghela napas kesal. "Diem salah, nyahut salah. Serba salah mulu!" Ucap Dewa. Karena Anita kesal, ia kembali menekan luka Dewa.

"Aishh bunda! Dewa berantem karena nolong teman!" Ucap Dewa kesal. Anita lalu menaikkan alisnya. "Nolong teman?" Dewa menganggukan kepalanya.

"Cewek apa cowok?" Tanya Anita penasaran. Dewa yang mengerti kemana topik yang akan dibahas oleh Anita lalu bangkit.

"Dewa ke kamar aja. Lukanya udah mendingan." Ucap Dewa lalu meninggalkan Anita yang tersenyum senang.

Dewa meringis melihat dirinya di kaca kamarnya. "Gue kira lukanya gak kayak gini." Ucap Dewa. Ia lalu teringat dengan perkataan abangnya Indi tentang phobia yang Indi punya.

"Baru tahu gue ada phobia kayak gitu." Ucap Dewa lalu ia merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya.

---

Indi senang setelah mengetahui bahwa yang menolongnya kemarin adalah Dewa. Ia lalu berinisiatif untuk membuatkan Dewa makanan.

"Semoga aja Dewa suka!" Ucap Indi senang setelah melihat makanannya jadi.

"Dek buruan!" Ucap Reza yang menunggu Indi di luar. Indi lalu memasukkan kotak bekalnya ke dalam tas kemudian berangkat sekolah bersama Reza.

"Obatnya udah lo bawa kan? Jangan kayak kemarin lupa bawa obat!" Ucap Reza.

"Udah kok bang Eja," ucap Indi. Ia sudah sering menghadapi situasi seperti ini. Bahkan yang paling parah, ia pernah dibius oleh orang suruhan papanya.

"Nanti gue mau nemuin papa." Ucap Reza membuat Indi kaget. "Mau ngapain?!" Tanya Indi

"Orang suruhan papa udah kelewat batas! Gue gak bisa diemin gitu aja!" Ucap Reza kesal. Indi tahu semua ini abangnya lakukan untuk dirinya.

INDIRA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang