Hukuman bareng Beni

302 33 0
                                    

Hai! Lama ga ketemu hehe
Gimana kabar kalian? Semoga baik-baik aja ya!

Semoga kalian suka sama part ini ya^^

Selamat membaca❤️

----------

"Kayaknya gue udah nemuin kebahagiaan gue Ndi,"

-----

Silvi dan Indi menginjakkan kakinya di kelas mereka sambil tertawa.

"Indi juga udah nonton yang itu tau! Perut Indi sampe sakit gara-gara ketawa mulu!" ucap Indi membicarakan salah satu film dengan Silvi.

"Gue sampe gak bisa tidur nonton tuh film," ucap Silvi yang masih tertawa.

"Woy! Kalian ngomongin apa?" ucap seseorang dari arah belakang yang kepalanya sudah berada di antara Indi dan Silvi.

"Beni! Ngagetin aja!" ucap Indi terkejut dan reflek memukul kepala Beni.

"Aishh gak usah mukul juga kali Ndi," ucap Beni mengusap-usap kepalanya.

"Kayak gak ada kerjaan lain lo Ben! Kerjaannya ngagetin mulu!" ucap Silvi yang juga ikutan kesal.

"Ya gue kan penasaran kalian ngomongin apa sampe gak sadar gue di belakang," ucap Beni membela diri.

"Omongan cewek! Orang cowok gak usah kepo-kepo!" ucap Indi melototkan matanya.

"Masalah kepo-kepo ya urusan gue lah! Emang lo siapanya gue? Istri gue?!" ucap Beni nyolot membuat Indi semakin geram karena seluruh siswa di kelas memperhatikan mereka.

"Beni gak usah nyolot dong!" ucap Indi.

"Ya nada gue emang begini mau gimana lagi?!" ucap Beni tak mau kalah.

"Kalian bisa gak sih sehari aja gak berantem?! Masalah sepele aja dibesar-"

"DIEM!" belum juga Silvi melanjutkan perkataannya, Indi dan Beni dengan kompak menyuruhnya diam.

"YAUDAH IYA GUE DIEM! SANA KALIAN BERDUA LANJUTIN PERANG YANG GAK ADA UJUNGNYA!" ucap Silvi yang sudah lelah. Ia pun memilih untuk duduk di kursinya.

"Udah?! Sampe mana tadi?!" ucap Indi yang melupakan inti pembicaraan mereka.

"Kenapa lo tanya gue?! Emang gue nenek moyang lo?!" ucap Beni semakin membuat suasana panas.

"Yang bilang Beni nenek moyang Indi siapa?! Jangan nyolot lagi dong!"

"Lah lo juga dari tadi ngegas!"

"Indi gak ngegas tuh! Indi cuma berdiri di depan Beni!"

"Kalian ngapa-"

"DIEM!" lagi lagi Beni dan Indi memotong ucapan seseorang. Dan parahnya, orang tersebut adalah guru mereka. Pak Bejo.

Seluruh siswa langsung menahan tawanya melihat ekspresi pak Bejo yang kesal dan ekspresi Beni dan Indi yang kaget.

"L-loh? B-bapak? K-kenapa bisa ada disini?" tanya Indi terbata-bata. Ia sudah pasrah dengan nasibnya.

INDIRA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang